REPUBLIKA.CO.ID, BAHRAIN -- Pembalap Formula Satu (F1) tim Mercedes, Lewis Hamilton menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh penyelenggara F1. Menurutnya, hak asasi manusia (HAM) menjadi salah satu hal penting untuk operator balapan jet darat tersebut.
Juara F1 musim itu mengajak momen GP Bahrain musim 2011 yang ditunda akibat demonstrasi besar-besaran di semenanjung Arab. Menurutnya, hal tersebut seharusnya membuat banyak orang sadar akan perubahan ke arah yang lebih baik.
"HAM adalah isu yang terus bergulir secara konsisten dan masalah masif. Ini adalah persoalan penting," kata Hamilton seperti dilansir Fox Sports, Jumat (27/11).
Menurut pemegang tujuh gelar juara dunia tersebut, F1 tidak boleh hanya ada sebagai olahraga saja, tetapi menjadi salah satu medium bersuara untuk publik.
"Di sini banyak orang berasal dari negara yang berbeda, tapi masih berpikir ini hanya olahraga. Kami butuh hal yang lebih," ujarnya.
Ia berpendapat, sebenarnya F1 sudah selangkah lebih baik untuk menyuarakan keadilan seperti mendukung kampanye 'Black Lives Matter' (BLM). Tapi Hamilton ingin yang lebih intens daripada itu.
“Penting untuk mengimplementasikannya di jalur yang benar. Bukan hanya lisan, tapi juga tindakan untuk melakukan sesuatu. Kita sudah melakukan beberapa aksi nyata di sini," ucapnya.
"Oleh karena itu, tinggal kami terus bekerja dengan semua latarbelakang untuk mendukung ini," kata dia menambahkan.