REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Max Verstappen akan memutar otak untuk bisa mengalahkan duet Mercedes, Lewis Hamilton, dan Valtteri Bottas, di Grand Prix Bahrain pada Ahad (29/11) dari posisi start ketiga. Pembalap tim Red Bull itu berharap bisa mencuri kemenangan, khususnya karena dia menganggap degradasi ban dan adu strategi akan sangat menentukan hasil balapan nanti.
Verstappen tampil tercepat di FP3 namun hanya mengamankan P3 di babak kualifikasi ketika Lewis Hamilton meraih pole position ke-98 dalam kariernya serta mencetak rekor baru di Sirkuit Sakhir dengan waktu satu menit 27,264 detik.
Verstappen melihat tingkat keausan ban yang tinggi kemungkinan memaksa para pebalap melakukan dua kali pitstop yang akan membuka kesempatan baginya untuk mengadu strategi ketimbang mengandalkan kecepatan murni mobil.
"Saya kira pastinya mereka (Mercedes) tampil cepat hari ini jadi bahkan besok akan, katakanlah, sulit untuk mengalahkan mereka, tapi kami memiliki ban berbeda yang tersedia, jadi kita lihat saja itu bekerja untuk kami atau tidak," kata Verstappen seperti dikutip laman resmi Formula 1.
Ia memerkirakan balapan hari ini akan menarik. Verstappen menilai lap yang dilahapnya cukup baik, hanya kurang daya cengkeram belakang di tikungan kecepatan rendah sesuai keinginannya.
"Namun saya rasa hasil kualifikasi yang cukup bagus dan kita lihat besok di balapan. Semua memakai ban hard, jadi saya harap kami membuat kompromi yang tepat untuk itu," kata dia.
Rekan satu tim Verstappen, Alexander Albon, akan start di sampingnya di P4, menambah daya serang Red Bull selepas start.
Perburuan titel boleh jadi telah usai setelah Hamilton mengunci gelar juara dunia ketujuhnya di Turki. Namun Verstappen kini terpaut 27 poin dari Valtteri Bottas dalam perebutan runner-up klasemen pebalap dengan tiga balapan tersisa hingga akhir musim.