REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan, para pemainnya tidak bisa bersuka ria dalam kemenangan 5-0 mereka atas Burnley, Sabtu (28/11). Padatnya jadwal pertandingan telah menyedot sebagian besar kegembiraan dari olahraga tersebut.
Pandemi virus corona baru memaksa musim lalu selesai terlambat. Musim ini dipadatkan menjadi periode yang lebih singkat. Para pelatih bersuara padu menyesali jadwal seolah tanpa henti, yang mereka yakini telah berkontribusi pada lebih banyak lagi pemain cedera.
City bangkit dari kekalahan pekan lalu oleh Tottenham Hotspur dan bergerak naik ke posisi kedelapan dengan kemenangan melawan Burnley. Setelah ini, the Citizens akan bertandang ke Porto untuk laga Liga Champions pada Rabu (2/12), sebelum menghadapi Fulham di Liga Primer Inggris, Sabtu (6/12).
"Masalahnya para pemain kehilangan kegembiraan bermain sepak bola," kata Guardiola kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
"Sebelumnya, menyenangkan bermain sekali atau dua kali sepekan dengan penonton. Sekarang ini tiga hari dan kemudian satu lagi. Kami akan pergi ke Porto untuk menang, kemudian bersiap melawan Fulham."
City hanya menyarangkan bola 10 kali dalam delapan pertandingan pertama mereka sebelum kemenangan atas Burnley. Guardiola mengatakan para pemain depannya harus melakukannya jika mereka ingin mempertahankan tempat mereka dalam tim.
"Gol-gol itu membantu kami, tentu saja. Gabriel Jesus harus mencetak gol. Raheem Sterling ketika ia bermain harus mencetak gol. Mereka harus mencetak lebih banyak gol. Itulah mengapa mereka di sini. Ini tergantung pada pemain, penampilan mereka di lapangan," kata Guardiola.