REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden sementara Barcelona Carlos Tusquets merasa klub seharusnya menjual Lionel Messi pada bursa transfer musim panas lalu.
Messi sangat dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester City dan mengirim surat (Burofax) yang menyatakan niatnya untuk meninggalkan Camp Nou.
Ia kemudian mengatakan bahwa keputusan itu dikarenakan ia kecewa dengan arah yang diambil mantan dewan klub Barcelona.
Mantan presiden Barca Josep Maria Bartomeu mengundurkan diri pada Oktober daripada dilengserkan oleh mosi tidak percaya, dengan Tusquets mengambil alih posisi itu hingga pemilihan pada Januari 2021.
"Secara ekonomi, saya akan menjual Messi di bursa musim panas," kata Tusquets kepada stasiun radio RAC1 yang dikutip Reuters pada Kamis (3/12).
"Baik dalam hal apa menghemat tagihan gaji maupun uang yang Anda dapatkan, itu akan menyenangkan. Namun, ini adalah sesuatu yang harus disetujui oleh staf pelatih dan itu bukan tempat saya."
"La Liga sedang menetapkan batasan gaji saat ini dan hal itu akan membantu untuk mengikuti batasan tersebut."
Kontrak Messi saat ini akan berakhir pada Juni tahun depan, ketika ia diperkirakan akan pergi secara gratis dan mantan rekan setimnya, Neymar menguatarakan keinginannya untuk bermain bersama lagi dengan penyerang Argentina itu.
"Yang paling saya inginkan dari semuanya adalah bermain dengan Messi lagi, untuk bisa menikmatinya sekali lagi di lapangan," katanya usai membantu PSG menang 3-1 atas Manchester United di Liga Champions.
"Tentunya, saya ingin bermain dengannya tahun depan. Kami harus melakukannya musim depan."
Tusquets mengakui bahwa memulangkan Neymar adalah hal yang tidak mungkin terjadi di Camp Nou, di mana keuangan mereka diperketat akibat krisis COVID-19.
"Bila ia (Neymar) tersedia dengan status bebas transfer maka mungkin kami bisa memikirkan untuk mengontraknya," katanya.
"Tanpa melakukan penjualan, tidak ada uang untuk perekrutan baru kecuali presiden baru memiliki kantong yang sangat dalam."