REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga optimistis renovasi stadion-stadion utama dan stadion pendukung untuk Piala Dunia U-20 2021 bisa selesai sesuai target.
Dalam kunjungannya ke Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari di Solo, Kamis kemarin, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengaku puas terhadap kontraktor yang merenovasi stadion utama dan pendukung.
“Kami sangat puas dan mengapresiasi, dengan pihak Kementerian PUPR bersama dengan kontraktor yang mendapatkan kepercayaan untuk melakukan renovasi di beberapa stadion utama dan stadion pendukung di beberapa kota. Di Kota Solo ini Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari," kata Gatot dalam siaran pers, Jumat (4/12).
Tak hanya stadion di Solo, progres renovasi di beberapa kota lainnya juga menurutnya memiliki tingkat kecepatan yang sama sejak Inpres dan Keppres Piala Dunia U-20 disahkan presiden 15 September 2020.
Kesiapan lapangan dan stadion ditargetkan selesai April tahun depan sebelum Piala Dunia U-20 digelar pada 20 Mei-12 Juni 2021.
Berkaca pada Asian Games 2018, jika renovasi stadion sudah rampung April, maka lapangan juga harus bisa langsung diuji coba oleh klub sepak bola sebelum dinyatakan selesai dan bisa digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-20.
"Misalnya April selesai, itu kemudian di bulan April itu sudah digunakan atau dicoba entah klub dari sini atau yang lainnya karena tidak bisa dinyatakan selesai tanpa adanya percobaan terlebih dahulu," urai Gatot.
"Jadi seumpama sudah ada yang pakai dan masih ada kekurangan itu masih dalam masa pemiliharaan. Sama dengan infrastruktur PON di Papua. Venuenya disana sudah selesai dan dinyatakan hingga 6 bulan kedepan sebagai masa percobaannya," tambah dia.
Sementara itu, Kadispora Surakarta Joni Hari menyampaikan renovasi di Stadion Sriwedari akan tetap mengedepankan fungsi dan kegunaannya. Pembangunan ruangan-ruangan pun akan mengedepankan fungsi ketimbang penampilan fisiknya.
“Misalnya toiletnya enggak layak ya harus diganti jadi, BJB itu tetap mengedepankan kelestarian, keselamatan, dan fungsinya," ucap Joni.
"Stadion Manahan ini masih kita yang mengolah konsepnya BLUT karena akan lebih flesksibel pengelolaan keuangannya untuk menunjang operasional dan usaha-usaha produktif dan masyarakat tetap bisa akses sesuai standar yang ditetapkan,” pungkas dia.