REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Manajemen Barito Putera menjelaskan alasan mengirim salah satu pemainnya, Yudha Febrian ke salah satu pesantren di Jawa Barat, untuk menanggapi tindakan indispliner yang dilakukan oleh Yudha saat mengikuti TC Timnas Indonesia U-19.
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman memgatakan, keputusan timnya mengirimkan Yudha ke pesantren karena pemain muda perlu mendapat pembinaan setelah melakukan sebuah kesalahan agar di masa depan tak terulang lagi.
Pria yang akrab disapa Hasnur itu menambahkan, Barito Putera sudah seperti keluarga, salah satunya dengan mengirim Yudha ke pesantren agar mendapat pembinaan supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi secara mental.
“Sebagaimana selayaknya sebuah keluarga, kami sebagai orangtua berkewajiban untuk memberikan pembinaan bukan dalam bentuk hukuman,” kata Hasnur dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/12).
“Kami dari Barito memberikan tindakan yang sifatnya membina dengan cara mengirimkan Yudha ke pesantren. Harapan kami tindakan yang diambil ini bisa membuat Yudha lebih baik lagi, memperbaiki diri dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi,” sambungnya.
Sikap yang dilakukan oleh manajemen tim Barito Putera, menurut Hasnur, sejalan dengan delapan nilai inti tim, yaitu cinta, kekeluargaan, semangat, persatuan, Pride of Banua, loyalitas, istiqomah, dan legacy.