Rabu 09 Dec 2020 07:47 WIB

Buffon: Dulu Real Madrid, Sekarang Barcelona

Juventus pernah menaklukkan Real Madrid dan Barcelona di kandang lawan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Kiper Juventus Gianluigi Buffon.
Foto: republika
Kiper Juventus Gianluigi Buffon.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Penjaga gawang Juventus Gianluigi Buffon membandingkan kemenangan 3-0 atas Barcelona dalam pertandingan Liga Champions di Camp Nou, Rabu (9/12) dini hari WIB dengan kemenangan 3-1 atas Real Madrid pada 2018 di Santiago Bernabeu. Buffon memuji kemenangan luar biasa atas Barcelona.

Performa yang sama ditunjukkan Juventus ketika tersingkir dari Liga Champions meski menang 3-1 atas Madrid pada 2018. Saat itu, Juventus berhasil menyamakan agregat 3-0, sebelum bintang Madrid kala itu, Cristiano Ronaldo, menjadi penyelamat lewat tendangan penalti pada babak perpanjangan waktu.

Baca Juga

“Ini adalah pendorong kepercayaan diri bagi kami, yang tidak bisa diremehkan, karena kami datang ke sini sebagai underdog dan membalikkan hasil leg pertama 2-0 untuk menang 3-0. Itu luar biasa,” kata Buffon kepada Sky Sport Italia dilansir dari Football Italia.

Buffon mengakui percaya kepada takdir sehingga apa yang terjadi di lapangan bukan kebetulan. Ia mengatakan, ketika disingkirkan Madrid 1-3 itu adalah takdir. Begitu juga dengan hasil yang diraihnya dalam pertandingan kali ini.

Buffon yang akan berusia 43 tahun bulan depan ditanya mengenai alasan Juventus hanya menaikkan permainan ketika melawan tim besar musim ini. Ia mengatakan, ada pasang surut dalam perjalanan tim. Sesekali dibutuhkan permainan di bawah standar untuk berkembang.

Namun tujuan utama adalah menemukan identitas permainan yang tepat termasuk jiwa permainan. Pasalnya, lanjut dia, tanpa jiwa sebuah tim tak akan memenangkan laga. "Saat kami mampu mengekspresikan diri semaksimal mungkin, kami adalah tim yang benar-benar kuat,” jelasnya.

Buffon juga menolak terlalu membandingkan posisinya saat ini dengan masa lalu. Menurutnya setiap musim berbeda. Tetapi komunikasi harus tetap dilakukan di lapangan demi membantu rekan-rekannya.

Buffon terlihat selalu berteriak seperti yang biasa ditunjukkan di masa-masa silam saat menjadi kapten. “Jika kami dapat meningkatkan komunikasi, saya pikir itu sedang melalui langkah lain dalam proses lebih baik,” ujar Buffon menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement