REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel memuji sikap Neymar yang memberikan tendangan penalti kepada rekannya, Kylian Mbappe, saat PSG menghajar Istanbul Basaksehir 5-1 dalam pertandingan Liga Champions, Kamis (10/12) dini hari WIB. Neymar memilih melewatkan kesempatan mencetak hattrick dengan memberikan penalti kepada Mbappe.
Neymar sudah mencetak dua gol ketika PSG mendapatkan hadiah penalti jelang akhir babak pertama. Neymar kemudian memberikan tugas itu kepada Mbappe yang mengalami paceklik gol di Liga Champions sekaligus kesempatan mengakhiri rekor tanpa gol di Eropa dalam sembilan pertandingan.
Mbappe pun melaksanakan tugasnya dengan baik serta mengakhiri paceklik gol di Eropa. Pemain internasional Prancis itu kemudian menambah satu gol lagi dan Neymar akhirnya mencetak hattrick pada babak kedua.
"Ini sikap yang bagus. Dia memberikan bola itu dan itu akan menjadi hattrick,” ujar Tuchel dilansir dari Goal, Kamis.
Menurut Tuchel, Neymar memiliki hati yang sangat besar. Ia selalu memikirkan rekan satu timnya. Neymar tahu betapa pentingnya seorang penyerang mencetak gol, khususnya bagi Mbappe yang berjuang mengakhiri paceklik gol.
Laga PSG kontra Basaksehir sejatinya digelar pada Rabu (/9/12) dini hari WIB, namun terpaksa ditunda karena kedua tim menolak melanjutkan sebab tindakan rasis yang dilakukan oleh asisten wasit empat kepada asisten pelatih Basaksehir asal Kamerun, Pierre Webo, yang menyebut kata "Negro".
Tindakan tersebut menyulut amarah pemain Basaksehir dan seluruh staf pelatih. PSG menunjukkan solidaritasnya. Kedua tim akhirnya meminta pertandingan ditunda dan asisten wasit yang melakukan rasisme tak diikutkan lagi.
Tuchel bangga kepada sikap para pemain terhadap tindakan rasis asisten wasit empat tersebut. Para pemain membuat keputusan tepat dan menunjukkan solidaritas dengan lawannya atas isu rasis. PSG mempunyai keberanian dan itu terlihat jelas di ruang ganti.
"Mereka dewasa, mereka tahu apa yang mereka lakukan. Saya tidak memahami keseluruhan situasi, saya tidak mendengar kata-kata di lapangan, tetapi di ruang ganti semuanya sangat jelas bagi kami. Kami harus menunjukkan solidaritas ini,” kata Tuchel menegaskan.