REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat progres pembangunan fisik lapangan sepakbola Jakarta Internasional Stadium (JIS) sudah mencapai 38,69 persen sampai dengan pekan ke-66 berupa rampungnya pekerjaan perakitan rangka atap.
"Target kita secara keseluruhan rampung pada Oktober 2021," ujar Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Prayoto di Jakarta, Jumat (11/12).
Dwi melaporkan pencapaian pembangunan fisik hingga pekan ke-66 meliputi perakitan rangka atap serta penanaman rumput jenis hibrida di dua lapangan latihan.
Jakpro telah merampungkan pembuatan konstruksi untuk akomodasi termasuk pekerjaan struktur atas, mulai dari kolom lantai-lantai di area tribun, begitu juga dengan kolom-kolom utama, dan penyangga utama.
Proses pembangunan fisik stadion senilai total Rp4,08 triliun itu hingga saat ini masih sesuai dengan target sasaran.
"Masih sesuai target awal kita. Hingga pekan ke-66 sudah mencapai 38,69 persen dari rencana 38,58 persen," katanya.
JIS dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi dengan kapasitas tampung penonton mencapai 82.000 orang.
Sejatinya stadion JIS akan menjadi stadion sepak bola berstandar internasional dengan standar FIFA dan mengusung konsep smart stadium teknologi yang berada di kawasan Jakarta Utara.
Standar yang diusung berupa "smart stadium teknologi" ini memungkinkan para penonton di tribun atau di rumah dapat merasakan atmosfer stadium sepakbola berstandar dunia yang gegap gempita.
Dwi menambahkan proses pengerjaan fisik diawasi secara langsung oleh Federasi FIFA untuk memastikan seluruh komponen fisik yang terpasang berstandar dunia.
"Stadion ini akan benar-benar berstandar FIFA, plus akan menjadi 'green building' berstandar 'platinum grade'. Dari mulai ground breaking diawasi langsung oleh FIFA dan green building community," katanya.
Dwi berharap kehadiran JIS mampu memfasilitasi arena tanding maupun berlatih untuk kepentingan negara menghasilkan atlet berprestasi mancanegara.
"Sayang kalau tidak dioptimalkan (JIS) dalam menciptakan atlet Indonesia bertaraf internasional. Fasilitas internasional harusnya mampu melahirkan atlet olahraga dari fasilitas internasional ini," katanya.