REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sumatera Utara (Sumut)Edy Rahmayadi minta KONI dan pengurus provinsi cabang olahraga setempat jemput bola mencari atlet potensial.
"Usia antara 17 tahun hingga 19 tahun. Jadi harus dilakukan seleksi di sekolah. KONI dan pengprov cabor harus langsung jemput bola untuk cari atlet. Saya mau setiap 6 bulan sekali laporkan kepada saya apa perkembangannya," kata Edy di Medan, Senin (14/12).
Pernyataan orang nomor satu di Sumut itu disampaikan saat menghadiri kegiatan ‘Workshop tata kelola organisasi dan bimbingan teknis pengelolaan keuangan’, yang dilaksanakan KONI Sumut.
Edy mengajak seluruh pengurus cabang olahraga dan KONI Kabupaten/ kota untuk sama-sama berjuang membina atlet yang akan dipersiapkan pada PON 2024.
Satu langkah yang harus dilakukan adalah menggembleng atlet yang masih memasuki usia maksimal sebagai wakil Sumut di PON ke XXI.
Demi mewujudkan prestasi maksimal di PON 2024, mantan ketua PSSI ini tentu berharap semua cabang olahraga yang dipertandingkan di Sumut bisa didominasi perolehan medali.
"Saya mau 2024 semua cabor yang dipertandingkan di Sumut harus kita ambil. Tidak bisa menyiapkan satu tahun saja. Kita ingin mengembalikan marwah Sumut bermartabat," katanya menambahkan.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendukung peningkatan prestasi atlet adalah dengan menyiapkan kawasan sport center seluas 300 hektar di Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang.
Selain sebagai kawasan representatif pembinaan atlet, sport center juga bakal menjadi arena pertandingan cabor-cabor yang dipertandingkan pada PON 2024. Maka, minimal awal tahun 2024 pengerjaan sport center sudah finishing.
"Januari harus sudah kerja, 2023 harus selesai. Tahun 2024 awal sudah finishing. Karena tahun 2020 kita sudah lakukan groundbreaking. Makanya, saya mengajak seluruh pemerintah daerah, termasuk pada masyarakat untuk saling membantu dan jangan menyulitkan pengerjaan kawasan sport center," pungkas Edy.