REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Zlatan Ibrahimovic mengajak semua elemen di AC Milan untuk mengejar target prestisius. Kebetulan, nyaris satu dekade berlalu, Milan belum merasakan sensasi meraih gelar.
Belakangan, performa Rossoneri sedang bagus-bagusnya. Namun mayoritas penggawa klub tersebut, tidak secara gamblang mencanangkan apa yang harus dicapai.
Seringnya, mereka menyebut ingin lebih baik dari musim-musim sebelumnya. Bahkan pelatih Stefano Pioli pun memakai cara serupa.
Berbeda dengan Ibra. Legenda hidup Swedia itu punya bayangan jelas.
"Tim harus memiliki keberanian untuk bermimpi meraih scudetto. Perjalanan kami masih panjang," kata pesepak bola 39 tahun, dikutip dari Football Italia, Selasa (15/12).
Secara pribadi, Ibra tidak merasa telah mengalami kemunduran kendati telah berusia senja. Ia bahkan termotivasi untuk berbuat lebih.
Sang bomber ingin menularkan kharisma kepada para jugador belia Il Diavolo. Eks Manchester United dan Paris Saint Germain terus berlatih keras, menjaga kebugarannya.
"Saya merasa sehat. Saya berlatih dan selalu ingin bekerja keras. Itu filosofi saya," ujar Ibra.
Ini petualangan kedua sang penyerang di AC Milan. Sebelumnya ada beberapa nama, memiliki alur serupa.
Mereka keluar dari Milan, malang melintang di tim lain, dan kembali ke San Siro. Tapi kualitas orang-orang tersebut, menurun, dibandingkan dengan momen perdana di Il Diavolo.
"Semua orang yang kembali ke Milan, tidak bisa melakukan sebaik yang mereka lakukan pada petualangan pertama. Saya berharap akan melakukan dengan baik. Itu tantangan terbesar bagi saya," ujar sosok yang juga pernah berkostum Juventus, Barcelona, dan Inter Milan itu.
Ibra tak asal bicara. Pada edisi terkini, ia sudah mengoleksi 22 gol dari 30 laga bersama Rossoneri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
