REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub peserta Indonesia Basketball League (IBL) menyambut baik simulasi penyelenggaraan kompetisi musim depan yang digelar Selasa (15/12). IBL 2021 yang akan digelar 15 Januari, akan menjadi sejarah baru.iga akan dimainkan dalam sistem gelembung dipusatkan di satu tempat. Tiga seri pertama akan berlangsung 15 Januari hingga 7 Februari 2021 di Mahaka Square Arena Kelapa Gading Jakarta.
Manajer Tim Satria Muda Pertamina Jakarta, Riska Natalia Dewi mengatakan, simulasi kemarin sangat penting. Itu karena virus Covid-19 ini tidak bisa dianggap remeh. Semua pihak yang terlibat harus komitmen dan disiplin dengan protokol untuk saling menjaga utyk semua pihak terkait.
"Selama ini kita sudah diberikan protokol oleh IBL dan sudah beberapa kali disosialisasikan melalui zoom meeting. Dengan simulasi memberikan gambaran lebih jelas dan menjadi paham karena kita lebih mendapatkan gambarannya dalam praktek bukan hanya text book," kata dia ketika dihubungi republika.co.id Rabu (16/12).
Beby, sapaan akrab Riska Natalia Dewi, menambahkan, semua pihak yang terlibat harus disiplin, begitu ada satu yang terkena Covid-19 maka liganya akan terancam berhenti. Jadi, kata sia, sangat penting untuk kelangsungan dan suksesnya liga musim depan.
"Kita selaku klub sudah mulai menerapkan protokol Covid-19 di asrama, di latihan atau latih tanding. Hal itu untuk membiasakan pada sistem gelembung. Semoga dengan kebiasaan dan pola yang sudah diterapkan di internal klub seharusnya sudah siap mengikuti sistem yang berlaku," kata dia.
Direktur Operasional Amartha Hangtuah Ferri Jupry juga mengatakan, simulasi kemarin sangat penting. "Dalam kondisi pandemi seperti saat ini simulasi jadi sesuatu yang nonteknis, menentukan semua tim dalam keadaan siap bertanding, sehat, tanpa halangan apapun. Meskipun sudah melakukan swab test dan dilakukan sistem gelembung, kemungkinan apapun bisa terjadi. Jadi semua yang terlibat harus benar-benar paham dan taat aturan," kata dia.
Ferri melanjutkan, sebenarnya, semua klub sudah menerapkan tahapan protokol kesehatan yang diwajibkan. Hal-hal seperti prokes saat latihan dan laga uji coba rutin dilakukan.
"Nanti sebelum masuk gelembung tanggal 13 Januari semua diwajibkan dia kali tes usap. Begitu sampai di Hotel semua wajib tes PCR. Semua ketat sekali, tim mendukung demi kebaikan kita semua. Walaupun ada biaya tambahan yang harus di keluarkan tetapi itu wajar,".
Ia meyakini, jika semua menjalankan protokol dengan baik, maka ia tidak terlalu khawatir akan munculnya klaster IBL. Ia mengatakan, semua harus isiplin menerapkan seluruh aturan yang ditetapkan.
Manajer Tim NSH Mountain Gold Timika, Arlan juga menyambut baik simulasi tersebut. Menurut dia, simulasi kemarin terlihat sudah sesuai dengan protokok kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Dengan adanya simulasi, kata dia, peserta IBL menjadi mengerti terkait tindakan apa yang harus dilakukan selama gelembung kompetisi berjalan.
"Kita di internal klub juga sudah sosialisasi ke pemain, ofisial, anggota tim apa yang harus dilakukan saat karantina. Semua sudah kita jalankan, persiapan menuju 15 januari 2021," kata dia.
Protokol kesehatan yang dijalankan IBL dalam sistem gelembung nantinya juga akan menjadi model bagi Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) dalam pelaksanaan aktivitas bola basket lainnya. "Disiplin dan ketaatan pada protokol kesehatan adalah bentuk komitmen kami terhadap pemutusan rantai Covid-19," kata Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi.