REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih Torino Marco Giampaolo menjelaskan alasan tak menurunkan beberapa pemain bintangnya ketika dikalahkan AS Roma 1-3, dalam lanjutan Serie A Italia, Jumat (18/12) dini hari WIB. Giampaolo ingin pemain berpikir jernih tanpa pengaruh pertandingan sebelumnya.
Kekalahan ini merupakan yang ketiga secara beruntun dan Torino kini duduk di dasar klasemen sementara. Torino hanya mengumpulkan enam poin dari 12 pertandingan serta kebobolan 30 gol. Situasi klub asal kota Turin ini menjadi lebih buruk ketika harus bermain dengan 10 pemain ketika pertandingan baru berjalan 14 menit setelah Wilfried Singo diusir wasit.
“Jelas kami sedang berjuang, tapi kami bertahan dalam permainan selama 75 menit dengan kebanggaan, fokus, dan determinasi. Kami memiliki pertandingan lain dalam 48 jam, jadi tidak ada gunanya membuat situasi yang buruk menjadi lebih buruk," kata Giampaolo dilansir dari Football Italia.
Giampaolo mengatakan, ada banyak kesulitan mulai dari absen karena kartu merah dan cedera. Kendati demikian, ia tak ingin mencari alibi atas kekalahan tersebut. Giampaolo sangat menghormati keputusan wasit atas kartu merah kepada Singo.
Melawan tim sekelas Roma dengan 10 pemain diakui Giampaolo sangat berat. Apalagi sebelum terjadinya kartu merah keputusan Giampaolo dengan tak menurunkan Salvatore Sirigu, Tomas Rincon, Ricardo Ridriguez, Nicolas Nkoulou, Armando Izzo, dan Cristian Ansaldi menghadirkan kontroversi. “Terkadang Anda harus berubah untuk menciptakan motivasi baru, naikkan level kewaspadaan. Kami harus membangunkan sesuatu di dalam skuad,” ujarnya.
Terlepas dari siapa yang dimainkan atau tidak, Giampaolo tak menyalahkan pemain dalam kekalahan tersebut. Menurutnya ada masalah lain yang mesti segera diselesaikan.
Sirigu merupakan kiper veteran di skuad Torino. Keputusan tak menurunkannya dalam laga tersebut mendorong si pemain meminta hengkang. Giampaolo tak menampik Sirigu adalah kiper kuat. Tetapi tim harus melawan tren.