REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali memberikan bonus Rp 400 juta kepada mantan atlet angkat besi nasional, Citra Febrianti. Hadiah itu diserahkan sebagai peraih medali perak pada Olimpiade 2012 di London.
“Kejadian delapan tahun lalu, pemberian bonus tetap dilakukan karena ini merupakan komitmen kita dan apresiasi dari pemerintah kepada atlet yang berprestasi,” kata Menpora, Senin (21/12).
Citra dinyatakan berhak meraih medali perak Olimpiade 2012 setelah International Olympic Comittee (IOC) mengirim surat resmi pada 19 November lalu. IOC mengonfirmasi bahwa Citra resmi menempati peringkat dua di kelas 53 kg.
Sebelumnya, Citra menempati posisi keempat. Namun, komisi disiplin IOC pada 2016 mendiskualifikasi peraih emas Zulfiya Chinshanlo (Kazakhstan) dan peraih perunggu Christina Lovu (Moldova) lantaran terbukti menggunakan doping.
Kasus doping ini juga menjadi perhatian Kemenpora. Kepada atlet, Zainuddin mengingatkan bahaya menggunakan doping. Sebab, atlet bisa didiskualifikasi serta merusak sportivitas.
“Ini harus menjadi pelajaran betul bagi kita, terutama atlet, pelatih, pembina. Saya ingatkan, jangan main-main dengan doping. Akibatnya bisa didiskualifikasi. Ini juga menyangkut nama baik negara," ujar Zainuddin.
Ia menyampaikan, Indonesia memiliki komitmen terhadap antidoping. Ini dibuktikan akan ada laboratorium antidoping milik pemerintah di kompleks Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso, Solo, Jawa Tengah.
“Kemarin saya datang ke Solo untuk meninjau calon tempat laboratorium antidoping. Tentu ini menjadi kebanggan kita. Kami sampaikan bahwa Indonesia sangat menjunjung tinggi sportivitas. Indonesia mendorong olahraga yang bersih tanpa doping," ucapnya.