REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mohamed Salah diklaim tidak senang di Liverpool karena tidak dipercaya memimpin tim saat melawan Midtjylland pada laga pamungkas grup Liga Champions. Hal itu disampaikan oleh teman dan mantan rekan setim internasionalnya Mohamed Aboutrika.
"Saya menelepon Salah tentang situasinya di Liverpool dan dia kesal, tetapi itu tidak akan pernah memengaruhi penampilannya di lapangan," kata Aboutrika kepada beIN Sport, dikutip dari Give me Sport, Selasa (22/12).
"Saya tahu Salah tidak bahagia di Liverpool, dia memberi tahu saya alasan mengapa dia tidak bahagia tapi itu rahasia dan saya tidak bisa membicarakannya di depan umum. Salah satu alasan yang membuat Salah marah adalah karena dia bukan kapten saat melawan Midtjylland," jelasnya.
Menurutnya, jika Salah adalah seorang pemain di Real Madrid atau Barcelona, dan bermain di level yang sama dengan Liverpool, dia akan memenangkan Ballon d'Or, dan adalah normal bagi sebuah surat kabar Spanyol untuk menanyakan Salah tentang Real Madrid dan Barcelona.
"Menurut saya, Liverpool sedang mempertimbangkan untuk menjual Salah untuk tujuan ekonomi," ujarnya.
Cukup adil untuk mengatakan bahwa Mohamed Salah telah melampaui semua harapan sejak bergabung dengan Liverpool dari AS Roma dalam kesepakatan senilai 36,9 juta poundsterling pada Juni 2017.
Penyerang Mesir itu sebelumnya berjuang dalam sepak bola Inggris dengan Chelsea, tetapi menemukan kembali bentuk dan kepercayaan dirinya di Italia sebelum membawa permainannya ke level yang sama sekali berbeda dengan The Reds.
Dalam 173 pertandingan, Salah telah mencetak 110 gol yang luar biasa dan memberikan 45 assist. Dia juga membantu klub memenangkan banyak gelar termasuk Liga Champions dan Liga Primer. Pemain berusia 28 tahun itu telah memenangkan penghargaan Sepatu Emas Liga Primer dua kali dan saat ini menjadi pencetak gol terbanyak di divisi teratas Inggris dengan 13 gol musim ini.