REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea mengalami musim terburuk mereka sejak Roman Abramovich membeli klub itu pada 2003. Kekalahan kandang 3-1 dari Manchester City pada Ahad (4/1) malam WIB menambah tekanan bagi Frank Lampard.
Dia sekarang telah kalah empat dari enam pertandingan liga terakhirnya, hanya meraih satu kemenangan melawan West Ham. Akibatnya, Chelsea merosot ke urutan ke-8 klasemen, setelah hanya memperoleh 26 poin dengan tujuh kemenangan dari 17 pertandingan.
Itu adalah awal musim terburuk selama 17 tahun pemerintahan pemilik Abramovich di Stamford Bridge. Dan Lampard juga memiliki poin rata-rata per game terburuk selama masa jabatan Abramobich, mengambil rata-rata hanya 1,67 poin dari 55 pertandingan liga. Itu bahkan lebih buruk daripada era Andre Villas-Boas dan Luiz Felipe Scolari.
Namun Lampard menganggap enteng spekulasi tentang pekerjaannya setelah performa buruk di Chelsea. Mantan gelandang Chelsea itu tidak khawatir dewan memberi tekanan pada pekerjaannya, meski sejarah mereka berganti manajer.
"Saya tidak khawatir tentang itu. Saya hanya berbicara kepada pemain usai pertandingan tentang masa-masa sulit yang saya harapkan. Saya tahu itu tidak mudah. Apakah itu memberi tekanan pada saya, itu tidak masalah," kata Lampard.
"Sebulan lalu, orang-orang mengatakan kapan saya akan mendapatkan kontrak baru. Tekanan tetap konstan tapi tugas saya adalah tetap bekerja dan merekrut para pemain," tambahnya.