REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengatakan, sepak bola bukan sekadar urusan bermain bola di lapangan hijau semata. Dari lapangan hijau itu pula banyak keluarga yang bergantung kehidupan.
Karena itu, ketidakpastian perhelatan Liga 1 Indonesia juga berdampak pada nasib banyak keluarga. ''Jadi, tentu saya kecewa. Ini melibatkan kehidupan dari banyak orang dan saya pikir sudah banyak orang yang telah meninggalkan 'gua yang gelap' ini," kata Robert, seperti dikutip Republika.co.id, Senin (4/1).
Alberts menilai penundaan Liga 1 Indonesia menjadi sinyal yang buruk. Karena, hal tersebut menunjukkan bahwa sepakbola Indonesia masih terpuruk akibat mewabahnya virus Corona.
''Kami layak mendapat yang lebih baik, untuk sepak bola Indonesia dan para suporternya,'' kata Robert.
Persib Bandung menjadi salah satu tim yang masih solid. Bahkan tak satu pun pemain asingnya hengkang.
Nick Kuipers, bek Persib asal Belanda, merupakan salah satu pemain asing yang masih bertahan bersama Maung Bandung. Seperti dikutip Antara dari media Belanda 1Limburg pada Ahad (3/1), Nick saat ini tengah berada di Belanda sembari menunggu kejelasan kompetisi Liga 1 Indonesia. Untuk menjaga kebugaran selama kompetisi vakum, pemain berusia 28 tahun itu mengikuti latihan bersama klub lamanya MVV Maastricht.
Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 yang ditunda sejak Maret 2020 karena pandemi virus Corona (Covid-19) mengalami ketidakpastian. Liga sempat akan dilanjutkan pada Oktober 2020, namun batal karena tidak mendapat izin kepolisian.
Kompetisi pun diagendakan ulang pada November 2020. Namun, rencana tersebut kembali dibatalkan bahkan hingga pergantian tahun.
Keputusan pembatalan tersebut dihasilkan dari rapat Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Rabu (28/10) malam WIB. ''Saya sudah komunikasi dengan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 untuk mengabarkan bahwa kemungkinan melanjutkan kompetisi pada November sangat berat karena izinnya belum keluar," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/10).
"Kami juga tidak bisa melanjutkan kompetisi pada Desember dan Januari dengan perkiraan pihak kepolisian fokus pada pengamanan pilkada,'' ujarnya. Dan, sampai sekarang belum ada kepastian kapan kompetisi akan dilanjutkan.