REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Liga Primer Inggris memberikan instruksi agar klub-klub peserta tidak mengajukan penghentian sementara kompetisi secara terbuka. Permintaan tersebut diajukan kepada klub-klub setelah pelatih West Bromwich Albion Sam Allardyce meminta Liga Primer Inggris menghentikan kompetisi menyusul peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (6/1), Liga Primer berkirim surat ke 20 eksekutif klub. Isi surat yang diteruskan ke manajer itu berupa peringatan dari Liga Primer tentang konsekuensi keuangan yang besar dari penghentian kompetisi.
Di sini, Liga Primer ingin menegaskan sikap mereka tidak menginginkan hal serupa terulang lagi. Sebelumnya, Allardyce mengatakan kalau penghentian kompetisi sementara selama dua pekan adalah hal yang benar, mengingat sudah beberapa pertandingan harus ditunda karena kasus Covid-19 di berbagai klub.
Liga Primer Inggris sudah menderita kerugian akibat musim 2019/2020 yang molor. Operator kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Inggris itu setuju memberikan diskon sebesar 330 juta poundsterling (Rp 6,24 triliun) kepada penyiaran domestik tahun lalu, akibat penghentian kompetisi selama tiga bulan. Karena itu, jika ada penghentian kompetisi secara masal lagi, akan ada sanksi finansial lebih lanjut.
Petinggi Liga Primer memutuskan untuk melanjutkan kompetisi, walaupun pemerintah Inggris memberlakukan karantina nasional ketiga sejak Senin. Mereka berkeyakinan bisa mengatasi masalah penyebaran Covid-19 di liga, walaupun ada rekor kasus lagi dalam tes terakhir pekan ini, dengan 40 pemain dan staf positif corona.
Angka tersebut dua kali lipat dibandingkan hasil terakhir pada tes 21-27 Desember, dengan 18 orang positif. Beberapa klub menggelar rapat informal untuk memperketat protokol Covid-19 yang sudah ada.
Di sisi lain, pemerintah Inggris memberikan lampu hijau agar Liga Primer tetap bergulir. Akan tetapi, pemerintah memberlakukan pembatasan ketat menyusul merebaknya virus corona jenis baru yang bermutasi.