REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif NBA, Michelle Roberts, melontarkan kecaman keras terhadap aksi pendukung Donald Trump yang menyerbu gedung Capitol Hill. Michelle menilai aksi penyerbuan gedung Kongres AS itu sebagai sebuah pengkhianatan.
''Kami melihat orang-orang ini melakukan pengkhianatan di Capitol,'' ujar Michelle, seperti dikutip dari ESPN, Kamis (7/1).
Michelle mengatakan kepada ESPN bahwa belum ada diskusi dengan NBA tentang penundaan salah satu dari 11 pertandingan yang dijadwalkan Rabu atau Kamis WIB. Namun, ia mengungkapkan kekecewaan dan frustrasi atas standar ganda yang sedang berlangsung di negara adi daya tersebut.
Michelle membandingkan dengan insiden penembakan Jacob Blake, seorang pria kulit hitam, oleh polisi kulit putih bernama Rusten Sheskey pada 23 Augustus tahun lalu. Tidak ada polisi yang didakwa atas insiden tersebut.
Blake menderita lumpuh dari pinggang ke bawah setelah ditembak beberapa kali di punggung saat dia masuk ke mobil tempat ketiga anaknya duduk. Insiden penembakan Blake memperburuk ketegangan rasial di Amerika Serikat.
Sebaliknya, penembakan tidak terjadi sama sekali dalam insiden penyerbuan Capitol Hill. ''Kami melihat orang-orang ini melakukan pengkhianatan di Capitol dan saya belum mendengar satu tembakan pun yang dilepaskan,'' katanya.