Jumat 08 Jan 2021 20:29 WIB

Cerita Tentang Masa Sulit Leeds United Belasan Tahun Lalu

Sulit bagi Leeds bangkit sebelumnya akhirnya promosi kembali.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mantan pelatih Leeds United Dennis Wise.
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Mantan pelatih Leeds United Dennis Wise.

REPUBLIKA.CO.ID, YORKSHIRE -- Matt Kilgallon berhasil mewujudkan mimpinya untuk bermain di Leeds United. Sebelumnya dia pun memiliki waktu yang menyenangkan ketika berkarier dengan Sunderland, Sheffield United, Blackburn Rovers, dan Bradford City. Namun dia tetap bermimpi untuk bisa bergabung dengan Leeds.

Hingga akhirnya Leeds degradasi pada akhir musim 2003/2004 akibat salah manajerial dan ketidakstabilan klub. Manajer dan pemain datang dan pergi dan tidak ada perubahan sampai akhirnya Kevin Blackwell mengambil alih klub dan membawanya ke final playoff Championship pada Mei 2006 meski kalah 0-3 dari Watford.

Musim berikutnya Blackwell dipecat dan digantikan oleh Dennis Wise. Dia pun melakukan perubahan pada tim hingga menjual pemain yang berselisih dengannya, termasuk Kilgallon yang akhirnya pergi ke Sheffield United.

"Dennis Wise mencoba membalikkan klub. Dia tidak menyemangati saya atau siapapun, bahkan pada legenda seperti Gary Kelly," kata Kilgallon dilansir dari laman Planet Football, Jumat (8/1).

Kilgallon mengenang kembali kejadian itu. Dia menyebut saat itu bukan waktu yang tepat untuk berselisih. Itu marena bagaimanapun dia tidak tahu alasan Wise tidak menyukainya.

"Ada terlalu banyak penandatanganan pinjaman, tidak pernah ada 11 orang dalam satu klub (pindah) dan saya merasa ada orang yang dipilih di depan saya yang tidak lebih baik, itu sulit untuk diterima," kata Kilgallon.

Kilgallon akhirnya meninggalkan Leeds pada 8 Januari 2007, di usianya yang 23 tahum, dan bergabung dengan Sheffield United untuk menyelamatkannya dari degradasi Liga Primer Inggris. Dia mengakui saat itu sangat sulit untuk bermain dengan klub lain yang bukan Leeds.

"Saya ingat mengambil sepatu dari ruangan (Leeds) dan melihat ke sekeliling, 'ini akan jadi hari terakhir saya masuk ke sini'," kenangnya,.

Hubungan Kilgallon dan Leeds memang sangat erat. Apalagi ayahnya pernah membawanya untuk masuk ke akademi York City dan membawanya ke Thorp Arch, tempat latihan Leeds untuk menonton Leeds.

Singkat cerita, dia pun memastikan ingin menjadi bagian dari Leeds. Meski akhirnya bergabung dengan Leeds dan dikecewakan. Namun dia masih ingat dia pernah mengambil bagian sebagai anak-anak yang mengibarkan bendera saat Liga Champions Leeds melawan Real Madrid, Valencia bahkan AC Milan.

"Saya ingat sebelum pertandingan Real Madrid, kami menyaksikan mereka latihan di Elland Road dan Roberto Carlos melatih tendangan bebasnya. Dia memukul sangat keras sehingga mematahkan kursi di belakang gawang. Kami mengambil kursi itu dan memintanya menandatanganinya," kenang Kilgallon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement