REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Sepak Bola China (CFA) mewajibkan klub peserta liga dari berbagai tingkatan tidak lagi menyertakan nama sponsor di belakangnya.
"Sebelumnya, pemilik klub di liga kami cepat berganti sehingga nama klub pun juga berubah. Padahal ini tidak ada manfaatnya dalam menumbuhkan budaya sepak bola di China," kata Ketua Umum CFA Chen Xuyuan dikutip media nasional setempat, Rabu (13/1).
Ia menyebutkan ada lima klub yang sudah mengajukan perubahan nama. Sekitar 80 persen di antaranya sudah mendapatkan persetujuan dari CFA.
Kontestan Liga Super China (CSL) Shandong Luneng, telah mengumumkan perubahan nama menjadi Shandong Taishan. Perubahan nama itu juga telah disetujui CFA.