Jumat 15 Jan 2021 13:40 WIB

Achraf Hakimi Tetap Berpuasa meski Sedang Bertanding

Achraf Hakimi dikenal sebagai penganut Islam yang taat.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Didi Purwadi
Achraf Hakimi dari Inter Milan
Foto:

Perjalanan Karier

Hakimi bercerita tentang perjalanan yang berliku untuk menjadi pesepak bola profesional seperti saat ini. Awalnya, ia diminta oleh ibunya agar berlatih renang dan Judo.

Namun karena sehari-hari lebih senang bermain sepak bola bersama teman-temannya di depan rumah saat tinggal di Madrid, ia merasa si kulit bundar adalah jalan hidupnya. Terlebih lagi, ketika sang ayah mendaftarkannya ke akademi Real Madrid. Pada 2006 di usia tujuh tahun, ia bergabung dengan Madrid setelah menerima surat undangan ujian di akademi El Real. Ia sempat menganggap surat itu palsu. "Namun itu bukan kebohongan. Surat itu undangan resmi," ujarnya.

Meniti pendidikan di akademi El Real juga bukan suatu hal yang mudah bagi Hakimi. Sebab, ia berkali-kali harus ganti posisi dari striker, sayap, hingga bek.  Ia pernah jadi striker pada umur enam atau tujuh tahun. Pada usia 14 atau 15 tahun, ia bermain di sayap kanan. Baru pada umur 16-17 tahun, ia menjadi fullback sampai sekarang.

Hakimi berterima kasih pada Zinedine Zidane yang memberinya kesempatan mencatat debut di tim utama Los Blancos pada Oktober 2017, ketika usianya baru 18 tahun.

Namun karena performanya belum maksimal, ia dipinjamkan ke Borussia Dortmund. Bersama Die Borussen ini lah kualitasnya semakin terasah. Ia pernah tercatat sebagai pemain tercepat Bundesliga karena berlari hingga 36,2 km per jam di pekan ke-16 musim 2019/20 melawan RB Leipzig.

Di level individu, ia juga menyabet pemain muda terbaik Afrika berurut-urut tahun 2018 dan 2019. Hakimi mengalahkan Victor Osimhen (Lille/Nigeria) and midfielder Samuel Chukwueze (Villarreal/Nigeria). n ed: Israr Itah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement