Kamis 21 Jan 2021 15:17 WIB

Persis Tak Permasalahkan Pembatalan Kompetisi, Asal...

pendapat saya dilanjut pun waktunya sangat mepet

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Persis Solo
Foto: Twitter
Persis Solo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk membatalkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Persis Solo menjadi salah satu tim yang belum merasakan kompetisi.

Berbeda dari Liga 1 yang sudah berjalan selama tiga pekan, kompetisi Liga 2 baru memulai kompetisi. Pelatih Persis Solo, Salahudin menyebut Persis belum memulai kompetisi saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Situasi sekarang dan waktu kalau saya pribadi sih dilanjut ok, ga dilanjut ok. Tapi pendapat saya dilanjut pun waktunya sangat mepet," kata Salahudin saat dihubungi Republika, Kamis (21/1).

Salahudin mengakui jika akhirnya dibubarkan, harus ada kepastian soal kompetisi musim 2021. Dia menyebut sebelum membagikan jadwal, operator harus memastikan izin kepolisian sudah ada.

"Kompetisi itu di bulan Maret atau sudah lebaran mungkin ga masalah, tapi sebelum itu diadakan turnamen, cuma ya penting itu izin kepolisian, itu paling penting, kalau kita punya jadwal yang bagus, lawan yang bagus tapi kalau ga ada izin kita ga bisa main," kata Salahudin.

Persis Solo sendiri sudah membubarkan timnya sejak Desember lalu dan membebaskan pemain melakukan latihan masing-masing. Dia berharap dengan adanya jadwal baru bisa mengetahui kapan harus mengumpulkan pemainnya.

"Jadi memang kalau kompetisi ini bisa dimulai lagi mau itu Maret otomatis pemain harus dikumpulkan secepatnya, supaya pelatih bisa buat program. Program itu gimana hari-H kompetisi pemain siap jalan," kata Salahudin.

Salahudin mengakui belum tahu apa langkah berikutnya yang akan diambil oleh manajemen. Tapi dia berharap bisa mempertahankan timnya karena sudah sesuai dengan skema yang dia inginkan.

"Saya pribadi maunya dipertahankan semua lalu bersiap untuk agenda ke 2021 karena kita lihat materi pemain kita sudah bagus, artinya kalau dibubarkan ya kita ga bisa bicara dari pelatih karena itu semua ada di tangan manajemen. Mereka yang paham situasi dalam," kata Salahudin.

"Kita berharap ke PSSInya supaya buat jadwal 2021 dan dari kepolisian diizinkan karena kita tahu banyak mata pencaharian yang berasal dari tim sepak bola, sedangkan di negara lain sepak bolanya jalan dan kan pakai protokol kesehatan. Saya rasa itu bukan masalah besar," kata Salahudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement