Rabu 03 Feb 2021 10:20 WIB

Rashford Senang Lewati Rekor Gol Eric Cantona

Cantona adalah legenda terbesar United.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Eric Cantona saat masih berkostum Manchester United.
Foto: telegraph.co.uk
Eric Cantona saat masih berkostum Manchester United.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Penyerang Manchester United Marcus Rashford merasakan momen istimewa ketika golnya ke gawang Southampton, membawa namanya melewati rekor 82 gol milik striker legendari Eric Cantona. Rashford kini mengoleksi 83 gol. Kini ia mengejar daftar hall of fame United yang ada nama Wayne Rooney mencetak 253 gol dan Ryan Giggs melesakkan 160 gol.

Rashford senang bisa merasakan momen langka tersebut. Sebagai orang yang di masa kecil menyaksikan kehebatan Cantona, Rashford tak memiliki kata-kata lain selain gembira bisa melewati rekor sang legenda.

“Momen istimewa bagi saya sebagai penggemar United masa kecil, melewati rekor Kiny Eric. Senang luar sana malam ini. Penampilan tim yang hebat,” kata dia dalam cuitanya di twitter pribadinya, dilansir dari Daily Mail.

MU membantai Southampton dengan skor 9-0 dalam pekan ke-22 Liga Primer Inggris di Stadion Old Trafford. Rashford mencetak gol kedua setelah Aaron Wan-Bissaka mencetak gol pembuka. Gol bunuh diri Jan Bednarek, Edinson Cavani, dua gol Anthony Martial, Scott McTominay, Bruno Fernandes dan Daniel James melengkapi gol Rashford dan Wan-Bissaka.

Kini penyerang internasional Inggris itu bersiap menyalip rekor gol salah satu pemain terbaik MU yaitu David Beckham. Koleksi gol Beckham dua gol lebih banyak daripada Rashford. Beckham juga salah satu pemain terbaik Setan Merah.

Rashford bertekad ingin terus mencetak gol dan membantu tim meraih kemenangan. Ia mengatakan kemenangan atas Soton adalah yang diharapkan. Pasalnya, MU kehilangan poin dalam beberapa pertandingan terakhir.

Cantona bergabung dengan MU dari Leeds United pada 1993 atau empat tahun sebelum Rashford lahir. Dan Rashford sendiri ingin mengulangi pencapaian Cantona dalam mempersembahkan gelar.

Pemain berusia 23 tahun tersebut merasa timnya menunjukkan kinerja positif sehingga sangat mudah untuk melepaskan tembakan. Rekan-rekannya juga fokus kepada permainan sendiri daripada memikirkan lawan.

“Kami adalah tim yang masih belum terbukti - kami bukan tim yang menjadi tim siap pakai selama dua atau tiga tahun terakhir. Saya pikir kami baru saja sampai di sana sekarang dan kami masih belajar sebagai sebuah kelompok,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement