REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Salah satu kisah baru di balik kematian sang legenda sepak bola, Diego Armando Maradona baru-baru ini terungkap. Kabarnya, pemenang Piala Dunia 1986 bersama timnas Argentina mengonsumsi barang terlarang untuk kesehatannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Maradona mengembuskan nafas terakhir pada 25 November 2020 akibat serangan jantung.
Meski kepergian sang legenda telah berlalu selama dua bulan, kontroversi di balik kematiannya terus mengalir. Teranyar, media Infobae dikutip Marca, Kamis (4/2) menurunkan rekaman suara yang berisi pengakuan dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, kepada asistennya. Menurut Luque, salah seorang yang bertugas menjaga Maradona bernama Charly, memasok mariyuana dan alkohol.
"Mereka memberitahu saya bahwa Charly telah mengatur agar seorang wanita datang pada malam itu. Jadi untuk membuat Diego tak menyadarinya, Charly memberinya bir dan mariyuana," kata rekaman yang diterbitkan oleh Infobae.
Luque melihat betapa Maradona sudah terpengaruh oleh itu. Ia mengaku tak bisa mencegahnya. "Saya tak tahu cara menghentikannya," kata Lique.
Dalam rekaman tersebut juga terungkap Maradona kerap meminta untuk diberikan mariyuana setiap harinya. Meski ada upaya dari sebagian tim medis yang berusaha memastikan bahwa Maradona hanya diberi tembakau.
Penyelidikan kematian ikon sepak bola akan dimulai pekan depan, dengan fokus pada orang-orang yang paling dekat dengannya pada jam-jam terakhirnya sebelum tutup usia.