REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta masyarakat lebih bersabar menunggu nasib kelanjutan kompetisi sepak bola Liga Indonesia yang saat ini izinnya masih dikaji oleh polisi.
Rapat koordinasi selama 3,5 jam yang dihadiri Kemenpora, PSSI, LIB, BNPB, Satgas COVID-19, dan Polri di Wisma Kemenpora, Rabu, membahas sejumlah rencana penyelenggaraan kegiatan sepak bola termasuk teknis penerapan protokol kesehatan.
"Menpora berharap agar masyarakat pencinta sepak bola untuk bersabar sebentar menunggu izin kegiatan," kata Zainudin dalam pernyataan resmi yang diterima wartawan, Rabu (10/2).
Dari paparan yang disampaikan PSSI dan PT LIB masih harus dikaji lebih dalam sebelum diputuskan apakah akan mendapat lampu hijau atau tidak. Zainudin meminta masyarakat memberikan waktu kepada Polri dalam memutuskan yang terbaik.
"Kita harus berikan waktu dan kesempatan kepada Polri untuk mempelajari dan mendalami hasil rakor tadi itu, karena situasi saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19 yang masih tinggi-tingginya," kata Zainudin.
"Meyakini Polri akan mengeluarkan keputusan yang terbaik untuk kegiatan sepak bola di tanah air dan penanganan pandemi COVID-19. Kita harus percaya kepada Polri," sambung dia.
Hasil rapat itu mengungkap sejumlah masukan seperti pertandingan tanpa penonton dan tidak boleh ada kerumunan di luar stadion maupun areal di sekitarnya, kemudian tidak boleh ada yang melakukan nonton bareng (nobar) di mana pun.
Siaran langsung TV harus bisa menjangkau masyarakat dan media streaming lainnya serta harus bisa ditonton oleh masyarakat bahkan bisa ditonton lewat HP. Lalu, pertandingan dalam bentuk turnamen pramusim sebelum kompetisi dilaksanakan.
Untuk tempat pertandingan harus memperhatikan zona penyebaran pandemi COVID-19 (diusahakan tidak di zona merah), dan terakhir vaksin untuk atlet, pelatih, dan semua komponen yang terlibat dalam pertandingan diminta diprioritaskan.