REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Negosiasi perpanjangan kontrak Sergio Ramos di Real Madrid belum mencapai kata sepakat. Jalan terbaik masih dibicarakan agar sama-sama menguntungkan. Pasalnya, Madrid sangat membutuhkan Ramos begitu juga sebaliknya. Ramos tampak bersedia memperpanjang masa baktinya dengan syarat negosiasi sesuai.
Ramos absen cukup lama karena cedera lutut dan telah menjalani operasi bulan ini. Sementara Presiden Real Madrid Florentino Perez belum bisa keluar dari isolasi karena terinfeksi Covid-19 pada 2 Februari lalu. Namun masalah itu tak menghalangi untuk terus menjalin pembicaraan.
Dikutip dari AS, Senin (15/2), Ramos menyaksikan pertandingan Real Madrid melawan Valencia dari tribun seperti yang dia lakukan di laga-laga sebelumnya. Namun, ada yang menarik dalam laga tersebut yaitu Ramos bertemu Wakil Presiden Madrid Eduardo Fernandez de Blas, Manajer Umum Jose Angel Sanchez, dan Direktur Komunikasi Antonio Galeano pada waktu jeda.
Pertemuan informal tersebut, berlangsung di tribun Stadion Alfredo Di Stefano. Pertemuan itu tertangkap kamera stasiun televisi Spanyol Gol TV. Kejadian ini memunculkan spekulasi mengenai perkembangan negosiasi.
Pembicaraan kontrak baru Ramos dengan klub berlangsung tegang dalam beberapa hari terakhir dan tampaknya akan mengalami kegagalan. Kedua belah pihak membocorkan rincian negosiasi kepada media sebagai upaya menekan pihak lain.
Namun Ramos dan Madrid sepertinya siap mencapai kesepakatan menurut laporan surat kabar Spanyol ABC. Ramos dan Perez dilaporkan saling menanyakan kabar kesehatan dalam beberapa hari terakhir. Percakapan hangat ini bisa menjadi indikasi bahwa negosiasi bisa berlangsung lebih damai.
Kontrak Ramos akan berakhir pada Juni mendatang. Ia pun kini sudah bebas berkomunikasi dengan klub lain. Sejumlah klub top Eropa tertarik memakai jasa mantan pemain Sevilla itu, di antaranya Paris Saint-Germain dan Manchester United.
Ramos meminta kontrak baru selama dua tahun. Madrid menyetujui permintaan tersebut, tapi klub meminta Ramos menerima pemotongan gaji 10 persen dan itu berlaku bagi seluruh skuad. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan pembukuan keuangan klub.