Selasa 16 Feb 2021 07:48 WIB

Fan Barcelona Lampiaskan Kemarahan kepada Presiden PSG

Sejumlah fan Barcelona marah karena PSG berusaha menggaet Lionel Messi.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Presiden PSG Nasser Al Khelaifi
Foto: EPA/ETIENNE LAURENT
Presiden PSG Nasser Al Khelaifi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi tampaknya jadi musuh nomor satu pendukung Barcelona saat ini. Situasi ini terkait masa depan megabintang idola mereka Lionel Messi. Sebab, PSG disebut-sebut berusaha mendekati Messi agar meninggalkan Camp Nou menuju Paris.

Kekesalan fan Barcelona ini dilampiaskan ke Khelaifi jelang pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions yang mempertemukan Barcelona dan PSG di Camp Nou, Rabu (17/2) dini hari WIB. Beberapa pendukung Blaugrana melontarkan kata-kata makian kepada Khelaifi saat ia tiba di Barcelona, Senin (15/2) waktu setempat.

Baca Juga

"Tinggalkan Messi sendiri, pencuri!" salah satu penggemar Barcelona terdengar berteriak dalam rekaman yang diputarkan program El Golazo Gol TV, dikutip dari Marca, Selasa (16/2).

"Brengsek!" penghinaan lainnya terdengar.

"Beri aku satu juta euro," imbuh penggemar lainnya yang sudah menunggu di luar hotel tim PSG.

Penggemar Blaugrana sadar Messi tidak senang dengan cara klub dijalankan di bawah rezim Josep Maria Bartomeu. Messi dilaporkan menunggu sosok yang memenangkan pemilihan presiden Barcelona mendatang sebelum membuat keputusan akhir tentang masa depannya. Hingga saat ini, nama Messi hanya dikaitkan dengan PSG dan Manchester City, dua klub yang diperkirakan bisa membayar gaji selangit Messi yang menembus triliunan per tahun.

Sebelum kasus Messi, penggemar Barcelona juga sempat kecewa terhadap PSG. Sebab, klub yang disokong oleh orang-orang berduit asal Qatar ini memboyong Neymar pada 2017. Untungnya performa Barceloan relatif stabil sepeninggal Neymar. Kali in, fan Barcelona tak mau lagi kehilangan sosok yang menjadi andalan klub dalam 15 tahun ke belakang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement