Jumat 26 Feb 2021 14:08 WIB

Liverpool Posisi 3 Tim Paling Merugi dari Penutupan Stadion

Kerugian Liverpool lebih besar dari Manchester City, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Aksi winger LIverpool Sadio Mane di hadapan penonton di Stadion Anfield, Liverpool. (ilustrasi)
Foto: Carl Recine/Reuters
Aksi winger LIverpool Sadio Mane di hadapan penonton di Stadion Anfield, Liverpool. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool dinilai mengalami kerugian lebih besar ketimbang sejumlah pesaingnya di pentas Liga Primer Inggris terkait kebijakan larangan kehadiran penonton di dalam stadion. Kerugian yang dialami Liverpool, secara finansial, akibat tidak adanya penjualan tiket pertandingan dalam satu musim ini lebih besar dibanding kerugian yang dialami Manchester City, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan road map untuk Inggris secara perlahan melonggarkan lockdown akibat pandemi Covid-19. Dalam road map tersebut, fan sepak bola sudah diperbolehkan menonton pertandingan secara langsung di stadion pada 17 Mei mendatang. 

Baca Juga

Kendati bertepatan dengan pekan terakhir Liga Primer Inggris dan babak play-off English Football League (EFL), tapi hal itu dinilai tidak akan memberikan dampak cukup signifikan dalam hal pemasukan klub via tiket pertandingan. Klub-klub di dua divisi teratas sepak bola Inggris dinilai tetap tidak mendapatkan pemasukan dari tiket pertandingan sepanjang musim 2020/2021. 

Dengan begitu, klub kontestan Liga Primer Inggris diperkirakan mengalami kerugian total mencapai 693,7 juta poundsterling akibat tidak adanya tiket yang terjual pada sepanjang musim ini. Angka ini mengacu pada pemasukan total klub-klub Liga Primer Inggris pada musim 2018/2019 atau musim terakhir saat para penggemar sepak bola masih diperbolehkan hadir di stadion. 

Apabila merujuk pada data pemasukan dari tiket pertandingan di masing-masing klub Liga Primer Inggris, Liverpool berada di peringkat ketiga. Pada musim 2018/2019 atau musim terakhir manajemen The Reds bisa menjual tiket pertandingan, juara bertahan Liga Primer Inggris itu mengantongi pemasukan sebesar 84,2 juta poundsterling. Akhirnya, jika kebijakan larangan kehadiran penonton di stadion terus berlanjut hingga akhir musim ini, maka Liverpool diperkirakan kehilangan pemasukan sebesar 84.2 juta poundsterling. 

"Kerugian yang dialami Liverpool akibat absennya suporter atau penonton di stadion jauh lebih besar dibanding yang dirasakan Manchester City, Chelsea, dan Tottenham Hotspur," tulis laporan Liverpool Echo, Jumat (25/2).

Hanya ada dua klub yang mendapatkan pemasukan lebih besar dibanding Liverpool dalam hal penjualan tiket pertandingan. Di peringkat pertama ada Manchester United, yang mencatatkan pemasukan sebesar 110,8 juta poundsterling pada musim terakhir penonton masih diperbolehkan hadir di stadion. Kemudian diikuti Arsenal, yang mendapatkan pemasukan sebesar 96,2 juta poundsterling dari penjualan tiket pertandingan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement