REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Manajer Southampton, Ralph Hasenhuettl meminta pemainnya untuk mengubah perilaku mereka. Menurutnya, tim bersikap terlalu baik pada lawan.
Southampton akan menghadapi Everton di Stadion Goodison Park, Liverpool, Selasa (2/3) dini hari. Dalam kesempatan itu Hasenhuettl ingin timnya bisa memperbaiki posisi di klasemen.
"Kami terkadang terlalu baik atau kami telah berada di minggu lalu ketika kami memiliki pemain lawan yang berbaring di kotak kami dan kemudian kami memainkan bola dan ketika lawan tidak memenangkan bola kembali, mereka melakukan pelanggaran taktis," kata Hasenhuettl dilansir dari laman Sky Sports, Senin (1/3).
Laga itu merujuk saat Southampton kalah 0-3 dari Leeds pada pekan lalu. Menurutnya, pemain justru memaklumi pelanggaran lawan yang merugikan tim.
"Mendorong ini adalah sesuatu dalam perilaku anda dan perilaku yang kita lakukan di sini terlalu baik," kata Hasenhuettl.
Pelatih asal Austria ini mengakui bahwa sikap itu sulit diubah karena terkait dengan mentalitas tim. Menurutnta, timnya terlalu berpegang pada aturan sepak bola di saat lawan sering membuat pelanggaran.
Southampton sempat berada di puncak klasemen pada November lalu. Masuk ke 2021, Southampton justru didera tren negatif dengan kekalahan di tujuh dari delapan laga di Liga Premier.
Di sisi lain, Hasenhuettl mengingat kembali saat dia masih memimpin tim asal Jerman, RB Leipzig. Dia mengakui bahwa saat itu dia merasa ada yang salah karena memaksakan pemain untuk agresif.
"Saya mengubah perilaku seperti ini sebagai manajer ketika saya mengalami satu tahun ketika saya dipromosikan bersama Ingolstadt dari Bundesliga 2 pada 2015. Kami adalah tim paling menjijikkan di liga, tapi pada akhirnya itu tidak membuat anda bahagia sebagai manajer," kata Hasenhuettl.
Hasenhuttl, yang ditunjuk di St Mary's Stadium pada awal Desember 2018 pun mengubah cara melatih timnya. Karena alasan itu dia mengakui jatuh cinta pada Liga Primer Inggris
"Para pemain selalu jujur dan mereka tidak melakukan diving, mereka mencoba untuk tetap berdiri dan itu masih jauh dari semua liga lain di dunia sepak bola dan inilah mengapa saya sangat menyukainya," kata Hasenhuettl.