REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta suporter tim yang berlaga di turnamen Piala Menpora 2021 menaati komitmen untuk memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya dengan menonton pertandingan di rumah.
"Sebelum berkoordinasi terakhir dengan pihak kepolisian, saya bilang mau bertemu dengan yang punya klub, pemilik klub, ketemu pimpinan-pimpinan suporter di seluruh Indonesia," kata Menpora dalam diskusi virtual "Kompetisi Sepak Bola di Tengah Pandemi COVID-19", Sabtu (6/3).
Dalam pertemuan itu, Menpora menyampaikan aturan dan protokol kesehatan dalam pertandingan Piala Menpora 2021, termasuk tidak boleh ada penonton di stadion, tidak boleh berkumpul di sekitar stadion, maupun nonton bareng.
"Saya butuh dukungan suporter, butuh dukungan Anda semua, para pemilik klub. Saya hanya minta supaya apa yang dipresentasikan itu Anda patuhi, tidak usah datang ke lapangan stadion, tidak usah nonton bareng, tidak usah berkerumun sekitar lapangan, nonton di rumah saja," katanya menambahkan.
Zainudin bersyukur laga uji coba timnas persiapan SEA Games 2021 versus Tira Persikabo yang berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/3) malam berlangsung aman dan lancar, serta tentu tanpa penonton.
Menpora sekaligus berharap laga uji coba kedua Timnas persiapan SEA Games versus Bali United yang dijadwalkan pada Ahad (7/3) juga berlangsung dengan aman dan lancar sebagaimana diharapkan.
"Apa yang kita khawatirkan kemarin, semalam (timnas versus Tira Persikabo), tidak terjadi apa-apa. Temen-temen suporter memberikan dukungan luar biasa dari rumah saja," katanya menegaskan.
Bahkan, Menpora juga memberi apresiasi kepada organisasi suporter yang melakukan edukasi kepada para anggotanya untuk mematuhi aturan yang ditetapkan sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Momentum (timnas vs Tira Persikabo) yang sudah bagus. Besok kita lihat lagi (laga uji coba) antara Timnas dan juara Liga 1 2019 Bali United. Apa tertib seperti Timnas dengan Tira Persikabo kemarin," kata Menpora.
Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro menyampaikan bahwa selama ini suporter masih dianggap sebagai objek dalam persepakbolaan, belum sebagai subjek.
"Sudah terlihat beberapa waktu kalau suporter selalu dijadikan objek. Ketika ada permasalahan, seperti izin yang tidak keluar kembali yang ditakutkan adalah suporter. Ada kerusuhan, suporter lagi, sementara tidak ada sistem yang dibangun untuk membuat suporter dianggap sebagai subjek sepak bola," katanya.
Meski demikian, Indro menyambut baik kembali diselenggarakannya laga tanding sepak bola setelah vakum hampir setahun, sekaligus mengapresiasi dilibatkannya suporter kali ini untuk mengedukasi menonton dari rumah.
"Saya yakin suporter kita cukup dewasa, bisa sesuai protokol kesehatan. Karena kita lihat juga seperti Liga Inggris, Liga Spanyol bisa," pungkas Indro.