REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Barcelona tengah dalam performa brilian dalam beberapa pekan terakhir. Mereka juga sudah mempunyai presiden klub baru yaitu Joan Laporta. Dua hal itu diyakini membawa optimisme Blaugrana jelang melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG), di Stadion Parc de Princes, Kamis (11/3) dini hari WIB.
PSG lebih diunggulkan lolos ke perempat final berkat kemenangan 4-1 pada leg pertama di Camp Nou. Namun les Rouge et Bleu menyadari kepercayaan diri Barcelona tengah tumbuh. Terlebih Barcelona pernah memiliki catatan apik 2017 lalu yang berhasil comeback pada babak 16 besar Liga Champions.
Waktu itu kemenangan empat gol tersebut didapatkan PSG di kandang sendiri. Namun kesempatan lolos ke perempat final buyar ketika Blaugrana secara dramatis menang 6-1 di Camp Nou. Peristiwa itu dikenal dengan ‘Remontada’ atau kebangkitan Barcelona.
Kini, PSG harus bersiap agar Remontada jilid II tak terjadi. Marca membuat catatan sebagai berikut:
Mematikan Pergerakan Lionel Messi
Messi selalu menjadi pemain menonjol di setiap pertandingan yang dilakoni Barcelona. Sang kapten bahkan sering menunjukkan daya magisnya pada laga-laga penting dan genting. Maka dari itu PSG harus membuat pergerakan Messi seterbatas mungkin.
Les Pariesiens sudah berhasil membuat Messi tak berdaya di Camp Nou. Peraih enam gelar Ballon d’Or itu nyaris tak terlibat dalam permainan Barcelona di leg pertama meskipun mencetak gol lewat titik putih. PSG perlu mengulanginya kembali di kandang sendiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
