REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali gembira dan kagum dengan komitmen IBL (Indonesia Basketball League) dalam menjalankan Protokol Kesehatan di awal fase pertama IBL Pertamax 2021. Hal itu diungkapkan Menpora saat meninjau langsung IBL Camp 2021 di Robinson Resort, Cisarua, Bogor Jawa Barat kemarin.
"Saya gembira Perbasi dan IBL sangat komitmen menerapkan protokol kesehatan. Apa yang dipresentasikan dalam rapat dahulu benar-benar diterapkan dalam liga. Semoga bisa dilaksanakan hingga akhir dan berlangsung baik," ujar Menpora dalam sambutannya.
Menpora mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan penerapan prokes seperti di IBL. "Kalau seperti ini semua kegiatan olahraga bisa berlangsung. Dibutuhkan komitmen pimpinan cabor (cabang olahraga) dan pengelola liga apakah itu kompetisi atau turnamen. Kita sebagai pemerintah memberikan dukungan kepada stakeholder olahraga," ujarnya.
Zainudin memastika,n gelaran liga di Indonesia memiliki peran penting dalam pembentukan Timnas Basket Indonesia. "Makanya saya datang ke sini dengan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Bidang. Yang akan membantu Timnas," ujar Menpora.
Transparansi IBL
Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat. IBL juga sangat transparan dengan kondisi IBL Camp 2021. Usai laga pembuka 10 Maret lalu, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, tanpa ragu mengumumkan kepada media bahwa ada tiga orang saat menjalani tes PCR ketiga 8 Maret lalu yang positif Covid-19.
Tiga orang tersebut salah satunya Rachmad Febri Utomo, pemain senior Bima Perkasa Jogja yang kini sudah negatif dan sudah bermain di laga kedua Bima Perkasa Jogja kemarin. Dua orang lagi adalah official dari Satria Muda Pertamina dan West Bandits Solo.