REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Pelatih Albania Edoardo Reja mengakui ada kegagalan taktik dan strategi yang diterapkannya pada laga kontra Inggris di Grup I kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Ahad (28/3) dini hari WIB. Ujungnya, tim berjuluk the Eagles itu dibungkam tamunya 0-2 dalam laga di Stadion Arena Kombetare, Tirana.
Gawang Albania sudah kebobolan saat laga baru memasuki menit ke-38 lewat tandukan Harry Kane memanfaatkan umpan Luke Shaw. Pada babak kedua, tepatnya menit ke-63, giliran Mason Mount yang merobek gawang tim tuan rumah. Gelandang Chelsea itu memanfaatkan sodoran umpan dari Kane.
Reja mengaku sebenarnya telah menyiapkan strategi khusus untuk meredam ketajaman lini serang the Three Lions di laga tersebut. Eks pelatih Lazio itu menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk tampil bertahan di laga tersebut. Dengan skema ini, Reja berharap, timnya bisa membuat para penggawa timnas Inggris frustrasi. Namun, Reja terpaksa mengubah pendekatan ini saat gawang Albania telah kebobolan pada menit ke-38.
"Kami bersiap untuk tampil bertahan dan menyulitkan mereka. Namun, rencana ini ternyata tidak berjalan sukses, karena skema itu terbukti tidak cukup jitu dalam meredam permainan mereka," tutur Reja seusai laga seperti dilansir Four Four Two, Senin (29/3).
Pelatih asal Italia itu mengatakan, Albania juga berupaya bisa mencetak gol lewat serangan balik cepat. Namun, skema serangan balik cepat ini juga menemui jalan buntu. Pasalnya, lini belakang Inggris, yang digalang Harry Maguire dan John Stones, tampil begitu solid sepanjang laga.
"Para pemain seperti menabrak gunung otot yang besar. Harus diakui, tim Inggris benar-benar kuat dan cepat,'' kata pelatih berusia 71 tahun tersebut.
Berbeda dari Inggris, yang telah melakoni dua laga di penyisihan Grup I, Albania baru mengawali langkahnya di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di laga ini. Pada laga selanjutnya, Elseid Hysaj dan kawan-kawan dijadwalkan melawat ke kandang San Marino, Rabu (31/3) waktu setempat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika