Jumat 02 Apr 2021 14:41 WIB

Southgate tak Mau Bawa Banyak Bek ke Euro 2020

Gareth Southgate akan menambah pemain sayap di Euro 2020.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Manajer Inggris, Gareth Southgate, memiliki banyak pilihan pemain bertahan pada ajang Euro 2020.
Foto: AP/Ben Stansall/POOL AFP
Manajer Inggris, Gareth Southgate, memiliki banyak pilihan pemain bertahan pada ajang Euro 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate menyatakan tidak akan menyertakan lebih dari delapan pemain bertahan dalam daftar 23 pemain yang bakal mengisi skuad the Three Lions di putaran final Euro 2020 (Piala Eropa) UEFA pada Juni-Juli mendatang. Langkah ini menjadi salah satu cara yang bisa diambil eks pelatih Middlesbrough itu demi mengakomodasi dan menambah pilihan pemain di sektor sayap ataupun gelandang serang di timnya.

Rencana ini juga tergantung pada pilihan formasi, antara 4-3-3 ataupun 3-5-2, yang bakal diterapkan Southgate pada putaran final Euro 2020/Euro 2021. Dengan begitu, menyertakan pemain yang bisa berperan di berbagai posisi, terutama di lini belakang, menjadi salah satu pertimbangan penting buat pelatih berusia 50 tahun tersebut.

Baca Juga

Southgate memilih menurunkan formasi empat bek dalam tiga laga terakhir Inggris, yakni ketika membungkam San Marino, Albania, dan Polandia di kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Bukan tidak mungkin Southgate akan menurunkan formasi serupa pada putaran final Piala Eropa 2020.

Kyle Walker yang berposisi asli sebagai bek kanan bisa ditempatkan dalam formasi tiga bek. Pun dengan Luke Shaw dan Ben Chillwell. Salah satu dari tiga pemain tersebut bisa diplot tampil bersama Harry Maguire dan John Stones di jantung pertahanan Inggris.

Selain itu, Southgate juga punya opsi pemain lain dalam barisan lini belakang, seperti Tyrone Mings, Connor Coady, Kiern Tippier, dan Reece James. ''Kami memiliki pemain yang bisa tampil di lebih dari satu posisi. Di Piala Dunia 2018, Kyle Walker bisa tampil di formasi tiga bek. Sementara Luke Shaw dan Ben Chilwell juga terbukti bisa merumput di posisi tersebut di klubnya masing-masing. Karena itu, tidaklah penting untuk memiliki lebih dari delapan pemai bertahan. Selain itu, kami bisa menambah opsi pemain di area permainan yang lain,'' tutur Southgate seperti dilansir Guardian, Jumat (2/4).

Pada gelaran Piala Dunia 2018, Southgate membawa sembilan pemain bertahan di skuat Inggris. Pada saat itu, Southgate memilih formasi permainan 3-5-2, ketimbang 4-3-3.

Southgate mengatakan, saat ini berbeda dengan Piala Dunia 2018. Saat ini, Inggris memiliki sejumlah pemain yang bisa tampil di berbagai posisi di lini belakang. Kondisi ini, tutur Southgate, cukup menguntungkan, terutama untuk menambah jumlah pemain sayap dan gelandang serang di skuad the Three Lions.

''Saat ini, kami lebih fleksibel dan cair dalam hal posisi bermain. Kami juga ingin memiliki kemungkinan lain. Menariknya, kami memiliki sejumlah pemain sayap dan gelandang serang, yang juga bisa tampil sebagai penyerang lubang. Para pemain tersebut memiliki kemampuan yang menarik. Kami mesti bisa menemukan cara untuk menempatkan mereka di tim ini,'' tutur Southgate.

Di posisi tersebut, Southgate memang memiliki opsi pemain yang begitu banyak. Raheem Sterling, Marcus Rashford, Mason Mount, Phil Foden, Jadon Sancho, Jack Grealish, Bukayo Saka, Harvey Barnes, dan Jesse Lingard diketahui bisa tampil di posisi tersebut. Sementara di lini depan, Southgate memiliki opsi untuk menyertakan Dominic Calvert-Lewin ataupun Ollie Watkins, dan Patrick Bamford sebagai tandem Harry Kane. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement