Senin 12 Apr 2021 06:19 WIB

Tottenham Kutuk Pelecehan Rasis Online Terhadap Son

Musim ini, telah banyak pesepak bola yang dilecehkan secara rasial di media sosial.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Gelandang Tottenham Hotspur, Son Heung-min.
Foto: Matthew Childs / Pool via AP
Gelandang Tottenham Hotspur, Son Heung-min.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tottenham Hotspur mengutuk pelecehan rasis online kepada Son Heung-min usai kekalahan 1-3 melawan Manchester United, Ahad (11/4) malam WIB. Klub mengaku telah melaporkan insiden ini.

Keputusan VAR yang kontroversial menganulir gol Edinson Cavani pada menit ke-33 karena Scott McTominay dinyatakan telah melakukan pelanggaran terhadap Son. Son, pemain berusia 28 tahun, itu membawa Tottenham unggul lebih dulu tak lama setelah itu.

Baca Juga

Setelah pertandingan tersebut, sejumlah pengguna media sosial melontarkan hinaan rasis kepada Son.

"Hari pertandingan lain dan pelecehan rasial yang lebih menjijikkan yang dialami oleh salah satu pemain kami," tulis pernyataan resmi Spurs dikutip dari SkySports, Senin (12/4). "Ini sekali lagi telah dilaporkan ke platform dan kami sekarang akan melakukan peninjauan penuh bersama Liga Primer Inggris untuk menentukan tindakan paling efektif untuk bergerak maju. Kami mendukung Anda, Sonny."

Sky Sports News telah diberitahu tentang sejumlah komentar rasis di Twitter tentang Son, dan menghubungi platform tersebut untuk memberikan komentar. Di musim ini, sudah banyak pemain sepak bola profesional pria dan wanita yang telah dilecehkan secara rasial di media sosial.

Lewat CAA Base, agen sepak bola yang mewakili Son, Dele Alli, Kyle Walker, dan sejumlah pemain top lainnya, saat ini mengambil bagian dalam boikot media sosial selama satu pekan sebagai protes terhadap kebencian online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement