REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Kapten Liverpool, Jordan Henderson telah mengambil langkah besar pada akun media sosialnya. Dia menyerahkan akun media sosialnya pada organisasi anti-cyberbullying.
Henderson seringkali vokal terhadap topik pelecehan dari terhadap pemain sepak bola atau lainnya. Dilansir dari laman Tribal Football, melalui akun Twitter-nya, Henderson menjelaskan alasan mengambil langkah tersebut.
"Ketika orang membaca catatan program ini, mereka mungkin menyukai atau tidak menyukainya, mereka mungkin berharap saya mengatakan sesuatu yang berbeda atau berbicara tentang subjek yang sangat penting bagi mereka," tulis Henderson.
Henderson mengakui pengumuman tersebut agar tidak terjadi lagi tindakan pelecehan di media sosial. Dia mengakui penyalahgunaan komentar di media sosial adalah hal yang beracun.
"Saya harus menekankan bahwa saya tidak menentang komentar maupun anti kritik. Jika digunakan dengan benar, media sosial tidak diragukan lagi sebagai kekuatan atas kebaikan karena memungkinkan keterlibatan dan juga memberi kesempatan untuk memberi tahu orang lain ketika mereka melakukan kesalahan," tegas Henderson.
Henderson menyebut masalah terbesar dari penggunaan media sosial adalah penggunaan media sosial yang tidak sesuai dengan fungsinya. Dia menyebut seringkali platform media sosial hanya berisi pelecehan seperti rasisme, homophobia, seksis dan lainnya yang entah bagaimana dibiarkan begitu saja.
"Karena alasan inilah saya menyerahkan akun media sosial saya pada Cybersmile Foundation, sebuah badan amal anti-cyberbullying yang melakukan pekerjaan luar biasa, dengan mendukung mereka yang menjadi sasaran pelecehan dan mempromosikan penggunaan internet yang lebih positif," kata Henderson.
Henderson mengaku seringkali kesal dan muak ketika melihat orang yang mendapat pelecehan di media sosial. Menurutnya, hal itu harus segera dihentikan karena sudah mendarah daging.
Di sisi lain, Henderson mengakui tidak mudah untuk menyerahkan akun media sosialnya. Namun dia seringkali memikirkan hal ini dan bahkan mempertimbangkan untuk menutup semua akun media sosialnya. Dimana hal itu sudah dilakukan terlebih dahulu oleh rekannya, Thierry Henry.
"Tetapi untuk saat ini saya ingin melihat apakah saya dapat mengubah perasaan saya sendiri menjadi sesuatu yang positif dengan menyinari situasi yang mengerikan dan melihat apakah sesuatu yang positif dapat diambil," kata Henderson.
Bagi pesepakbola, media sosial lebih dari sekedar akun saja. Karena apapun yang diberikan oleh pengguna sosial akan berpengaruh dalam kehidupan di dunia nyata.
"Saya pikir saya akan merugikan pendidikan saya dan posisi tanggung jawab yang saya pegang jika saya tidak melakukan apapun," kata Henderson.
"Lebih dari segalanya, saya akan merasa seperti mengecewakan rekan setim saya sendiri, pemain di klub lain dan semua orang yang tahu apa artinya menjadi korban dari semua ini," kata Henderson.