REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung akan menghadapi Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (22/4). Kedua tim akan bertemu dalam leg pertama babak final Piala Menpora 2021.
Pertemuan kedua tim memang selalu dinantikan setiap tahunnya, tidak hanya oleh suporter tapi juga oleh para pemain. Namun hal berbeda dirasakan oleh asisten pelatih PSIS, Imran Nahumarury.
Imran pernah memperkuat Persija pada musim 2000-2004. Kemudian dia hengkang ke Persib dan hanya bertahan selama satu musim. Dia melihat pertemuan ini pantas untuk ditonton.
"Pertemuan kedua tim ini memang panas di luar lapangan panas di dalam lapangan. Tapi so far kalau di dalam sama seperti laga besar lain di Eropa," kata Imran saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (21/4).
Menurut Imran, kedua tim ini pantas lolos ke partai puncak apalagi dengan skuad dua tim yang merata. Meskipun penampilan kedua tim masih belum menunjukkan kekuatan aslinya karena singkatnya persiapan.
"Persija dari materi pemain hampir sama dengan Persib. Tapi saya tidak melihat Persija sesungguhnya. Mereka tidak bermain sebagai tim yang solid dan tidak menunjukkan mereka tim besar," kata Imran.
Namun hal itu diakui Imran bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti minimnya persiapan hingga ego pemain. Berbicara soal final, Imran yakin semangat dari kedua tim akan menggebu-gebu.
"Kita lihat dari penampilan di semifinal, Persija harus main sampai adu penalti, Persib kan tidak. Kalau lihat penampilan kedua tim itu sama, tidak melihat kualitas tim sebenarnya. Meskipun dari lini pertahanan, Persib lebih baik dari Persija," kata Imran.
Jika harus memilih, lanjut Imran, dia melihat dari segi teknis saat semifinal, Imran memprediksi Persib jadi juara Piala Menpora. Hal ini karena penampilan Persib di semifinal yang bisa menjadi modal di final nanti.
"Mungkin Persib ya, tapi prediksi bisa salah. Kalau saya lihat persiapan kedua tim sama, tapi dari semifinal, saya melihat Persib punya kans untuk jadi juara di Piala Menpora ini," kata Imran.
Namun pertemuan kali ini berbeda dari pertemuan pada musim-musim sebelumnya. Ini menjadi kali pertama keduanya bertemu di partai final turnamen. Selain itu, kondisi turnamen di tengah pandemi pun akan memengaruhi tekanan dari tim.
"Siapapun pemenangnya ini yang terbaik, kita tahu persiapan turnamen ini sangat minim. Tapi bagaimana turnamen ini berjalan dengan aman dan sukses, apalagi ini jadi tolok ukur bagi Liga 1," kata Imran menegaskan.