REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane angkat suara soal gagasan larangan bermain bagi timnya di Liga Champions (UCL). Real Madrid menjadi salah satu dari 12 klub yang berupaya membuat kompetisi tandingan, Liga Super Eropa.
Pada awal bulan ini, 12 klub pendiri kompetisi mengumumkan adanya Liga Super Eropa. Presiden klub Real Madrid, Florentino Perez diangkat sebagai Ketua Liga Super.
Dilansir dari laman The World Games, Selasa (27/4) UEFA dengan tegas mengancam akan menghukum seluruh klub peserta. Salah satunya adalah larangan bermain di Liga Champions pada musim depan.
"Anda telah bertanya pada saya tentang semua ini dan saya telah menjawabnya. Tidak masuk akal untuk berpikir bahwa kami tidak akan berada di Liga Champions," kata Zidane.
Zidane mengakui akan banyak pembicaraan yang tidak bisa dikendalikan oleh tim. Untuk itu, dia hanya fokus pada permainan dan tetap melihat Real Madrid akan ada di Liga Champions pada musim depan.
"Pendapat saya adalah kami semua ingin melihat Madrid di Liga Champions," tegasnya.
Namun baru 48 jam pengumuman kompetisi tersebut, enam klub Inggris menyatakan mundur, disusul oleh Atletico Madrid, Inter Milan dan AC Milan. Meski Juventus tetap mendukung, mereka menyatakan kegagalan langkah awal ini.
Kini hanya tersisa Real Madrid dan Barcelona yang tetap bersikeras memulai rencana mereka. Kedua klub optimis rencana ini belum sepenuhnya gagal.
Sejalan dengan optimisme tersebut, Zidane mengakui timnya dapat memprioritaskan kedua kompetisi itu. Menurutnya, dia tidak akan memilih Real Madrid akan berada di kompetisi mana karena tim bisa bermain dalam kedua kompetisi tersebut.
"Kami mengalami kesulitan tahun ini, tetapi kami selalu mampu mengangkat diri kami sendiri. Ada satu bulan tersisa dan kami akan bersaing sampai akhir. Tidak ada pikiran lain di kepala saya," kata Zidane.
"Yang ingin kami lakukan adalah memberikan segalanya di lapangan," kata Zidane.