REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan oknum suporter Persib Bandung berulah usai tim kalah dari Persija Jakarta pada Ahad (25/4). Oknum tersebut melakukan penyerangan pada Graha Persib dan tak sedikit kendaraan berplat B menjadi korban.
Salah satu korban adalah keluarga dari pemain Persib, Aqil Savik. Mobil Toyota Yaris yang dikendarai kakak perempuan berpapasan dengan rombongan oknum suporter di Jalan Aria Jipang, Kota Bandung, Jawa Barat dan menjadi korban vandalisme.
"Dilihat dari video yang Aqil terima, mereka lempar-lempar, kaca dicoret pakai cat semprot, mobil baret dan bagian belakang ada bekas tabrakan karena rem dadakan," kata Aqil, Senin (26/4).
Aqil menyatakan, kakak perempuannya berasal dari Bandung dan asli Bandung. Menurutnya, kendaraan itu bernomor polisi B karena mobil tersebut berasal dari sana.
"Sekarang kondisi teteh (kakak perempuan) sudah baik, tapi masih trauma, karena saat kejadian diteriaki dan dimaki-maki. Saya juga mengalami ya, kalau tabrakan pasti deg-degan, gimana perempuan," kata Aqil.
Kini keluarga Aqil melaporkan kejadian tersebut pada pihak berwajib. Aqil menyebut tengah mengumpulkan bukti termasuk video yang beredar di sosial media.
Di sisi lain, Aqil sempat mendapat tekanan di media sosial karena meluapkan emosi melalui akun Instagramnya. Namun Aqil berdalih hal tersebut sebagai bentuk emosi dan kekecewaan karena kejadian tersebut menimpa keluarganya sendiri.
"Sedih ya karena harus kalah. Siapa yang mau lihat tim rival angkat piala depan mata. Setelah itu lihat laporan (pengrusakan) tambah emosi, campur aduk dan saya awal-awal kurang bisa kontrol emosi," kata Aqil.
Dia berharap kejadian tersebut dapat terungkap dan tidak lagi ada kejadian serupa. Menurutnya, sweeping yang dilakukan untuk mengejar kendaraan plat nomor B adalah tindakan yang tidak masuk akal dan hanya merugikan Persib sendiri.
"Semoga ini yang terakhir, sangat disayangkan apalagi kita lama vakum. Apalagi turnamen kemarin itu uji coba untuk Liga 1," kata Aqil.