Selasa 27 Apr 2021 22:43 WIB

Hadapi Arsenal, Emery: Saya Harus Kesampingkan Perasaan

Viillarreal yang dilatih Unai Emery menghadapi Arsenal di semifinal Liga Europa.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pelatih Villarreal Unai Emery.
Foto: EPA-EFE/ANTONIO BAT
Pelatih Villarreal Unai Emery.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal tengah dalam periode sulit menjelang bentrokan melawan Villarreal pada leg pertama semifinal Liga Europa 2020/2021. Sebab, the Gunners tak pernah mengemas kemenangan dalam dua partai terakhir. Tim asuhan Mikel Arteta bermain imbang 1-1 kontrak Fulham dan menyerah 0-1 dari Everton di Liga Primer Inggris. Ini membuat posisi Arsenal terpaku di peringkat 10 klasemen sementara.

Rentetan hasil buruk tersebut mendapat banyak protes dari penggemar Meriam London. Arteta diklaim gagal membawa Arsenal bersaing di lima besar klasemen. 

Baca Juga

Meski begitu, para fan masih berharap pada perjalanan Alexandre Lacazette dan kawan-kawan di pentas Eropa. Sebab, London Merah sukses melangkah hingga babak semifinal Liga Europa dan memiliki kans besar untuk menjuarai trofi tersebut. Namun, Arsenal terlebih dulu harus menyingkirkan Villarreal yang dilatih Unai Emery, pelatih yang digantikan Arteta.

Berbicara menjelang pertandingan melawan mantan timnya, Emery merasakan situasi yang dilalui Arsenal cukup berat. Meski begitu, pelatih asal Spanyol ini mengaku tetap profesional dan akan menghormati setiap pertemuan melawan tim asal London Utara.

"Saya harus mengesampingkan perasaan saya terhadap Arsenal dan fokus pada pertandingan ini," kata Emery dalam akun resmi Twitter Villarreal, Selasa (27/4).

Baik Arsenal dan Villarreal keduanya sama-sama datang dengan ambisi mencari kemenangan. Sebelumnya, the Yellow Submarine menelan kekalahan tipis 1-2 dari Barcelona pada lanjutan La Liga Spanyol.

Pertandingan leg pertama yang berlangsung di Stadion de la Ceramica, Jumat (30/4) WIB, diperkirakan bakal berjalan sengit. Kedua pelatih sama-sama mencari obat penawar luka dari hasil negatif yang mereka terima di kompetisi domestik. Yang paling utama tentu saja ambisi meraih trofi juara agar bisa berlaga di Liga Champions musim depan setelah jalur liga tertutup.

Emery sempat menangani Arsenal pada musim 2018 hingga 2019 ketika ia pindah dari Paris Saint-Germain (PSG). Perjalanan Emery bersama the Gunners terbilang singkat. Ia dianggap gagal mengatrol posisi Arsenal bersaing dengan tim-tim elite Inggris sehingga digantikan Arteta.

Emery berpeluang menambah gelar juara Liga Europa dalam CV-nya. Sebelumnya, Emery tiga kali mendapatkan gelar juara Liga Europa saat menangani Sevilla, yakni pada 2014, 2015, dan 2016.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement