REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pep Guardiola mengajak para pemain Manchester City menikmati tekanan yang akan muncul ketika mereka tampil di semifinal Liga Champions. Ini jadi kali pertama City mencapai semifinal sejak ditangani Guardiola.
The Citizens bakal melakoni leg pertama di markas Paris Saint-Germain (PSG) pada Kamis (29/4) WIB. Guardiola menyadari lawan mereka PSG tengah memiliki dominasi dalam beberapa tahun terakhir, terlebih berstatus runner-up musim lalu.
"Kami tahu kami harus siap berdarah-darah di kedua pertandingan ini dan lawan jelas punya peluang," kata Guardiola dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi City, Selasa (27/4) malam.
Guardiola mengaku tahu senjata PSG. Ia mengatakan, orang yang menyukai sepak bola pasti tahu kualitas PSG.
"Kami tidak akan membantah itu, tapi kami berada di semifinal Liga Champions tentu kami tidak bisa berharap menghadapi pemain berkualitas rata-rata," ujarnya menambahkan.
Guardiola mengenang pelajaran yang didapat saat ia dan rekan-rekannya menjalani final Piala Champions (kompetisi pendahulu Liga Champions) 1992 di bawah arahan Johan Cruyff. "Saya belajar banyak dari Johan Cruyff, untuk menikmati pertandingan. Menikmati tanggung jawab dan tekanan yang ada," katanya.
Guardiola menuturkan, kata-kata magis yang dikatakan Cruyff sebelum final 1992 melawan Sampdoria di Wembley adalah 'keluar dan nikmatilah'. Guardiola mengaku tak akan mengatakannya, sebab ia bukan Cruyff.
"Tapi nikmatilah perjalannya, kopi di bandara, malam di hotel, makan malam bersama kami, jumpa pers ini dan besok kami akan menikmati kesempatan berjalan-jalan di sana, serta sesi latihan. Ini semua prosesnya. Kami merasa terhormat menjadi salah satu dari empat tim terbaik musim ini dan itu harus dinikmati. Itulah yang ingin saya lihat dari para pemain," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
