Rabu 28 Apr 2021 17:48 WIB

Psy War Guardiola, Sanjung Mbappe-Neymar Setinggi Langit

Guardiola mengatakan pelatih lawan PSG sulit tidur memikirkan Mbappe dan Neymar.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: EPA-EFE/FREDERIC SCHEIDEMANN
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola tak mengubah kebiasannya jelang pertandingan, yakni melancarkan psyw war dengan memuji lawannya. Hal serupa ia lakukan jelang duel leg pertama semifinal Liga Champions antara City kontra Paris Saint-Germain di Parc des Princes, Kamis (29/4) dini hari WIB.

Kali ini, Guardiola menyanjung setinggi langit penyerang PSG Kylian Mbappe dan Neymar. Guardiola mengaku sulit tidur karena mencari cara menghentikan Mbappe.

Baca Juga

"Mereka terlalu hebat. Saya mencoba tidur semalam, tapi saya hanya bisa tidur nyenyak saat tidak memikirkan mereka," kata Guardiola seperti dilansir Express, Rabu (28/4). 

Mbappe sudah mencetak 35 gol di semua kompetisi musim ini. Neymar membukukan 13 gol meskipun berkali-kali dibekap cedera sepanjang tahun. 

"Begitulah kenyataannya. Mereka adalah pemain top. Itu mengapa mereka bermain di tim yang berkualitas. Kami siap untuk menghentikan mereka. Bertahan sebagai tim, bermain sepak bola indah dan berusaha mencetak gol," ujar Guardiola. 

Guardiola tidak memiliki pengalaman menangani Neymar. Sebab, ia terlanjur hengkang dari Barcelona 12 bulan sebelum Neymar mendarat di Camp Nou dari Santos. 

Selepas cuti satu tahun, Guardiola kembali melatih dengan menangani Bayern Muenchen yang baru meraih treble winners. Kemudian, dirinya hijrah ke Liga Primer Inggris pada 2016 untuk memimpin Manchester City hingga saat ini. 

Namun ia masih mengingat aksi Neymar bersama Santos. "Mulut para pemain menganga melihat kemampuannya. Barcelona bisa meraih dua atau tiga trofi Liga Champions agi jika Neymar bertahan," kata Guardiola.

Menarik dinanti keberhasilan perang urat syaraf Guardiola kali ini. Hal serupa berkali-kali berhasil, termasuk saat menaklukkan Borussia Dortmund di perempat final. Ketika itu pelatih asal Spanyol ini mengatakan tidak ada pemain Dortmund yang tak berkualitas. Selepas leg pertama, ia kemudian mengatakan pemain belia Dortmund Jude Bellingham berbohong soal usianya yang 18 tahun karena tampil sangat bagus layaknya pemain berpengalaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement