REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United melawan Liverpool, Sabtu (2/5) malam WIB, resmi ditunda. Ini setelah para penggemar yang memprotes kepemilikan klub turun ke lapangan Old Trafford sebagai venue laga.
Saat mengumumkan penundaan, United mengatakan, meskipun menerima hak fan memprotes secara damai, mereka menyesali gangguan pada tim dan tindakan yang membahayakan fan, staf, polisi, dan lainnya. Setelah berdiskusi dengan polisi, Liga Primer, Liverpol dan sejumlah pihak lain, laga diputuskan ditunda karena pertimbangan keselamatan dan keamanan.
"Diskusi sekarang akan berlangsung dengan Liga Primer pada tanggal yang direvisi untuk pertandingan tersebut," tulis pernyataan klub dikutip dari Independent, Ahad (3/5).
Fan MU bukan hanya mengepung Old Trafford. Mereka juga memblokade jalur bus MU sejak dari Hotel Lowry di Salford.
Sementara itu, Liga Primer melalui pernyataannya menyetujui bahwa keselamatan adalah yang terpenting dan mengutuk semua tindakan kekerasan, kerusakan kriminal, dan pelanggaran. Mereka menegaskan perbuatan itu tidak dapat dibenarkan.
"Menyusul pelanggaran keamanan di Old Trafford, pertandingan Manchester United melawan Liverpool telah ditunda," tulis Liga Primer. "Ini adalah keputusan kolektif dari polisi, baik klub, Liga Inggris, dan otoritas lokal."
Pihak liga menyatakan keamanan dan keselamatan semua orang di Old Trafford tetap menjadi yang terpenting. Liga memahami dan menghormati perasaan fan MU, tetapi mengutuk semua tindakan kekerasan, kerusakan kriminal, dan pelanggaran, terutama karena adanya pelanggaran Covid-19.
“Penggemar memiliki banyak saluran untuk membuat pandangan mereka diketahui, tetapi tindakan minoritas yang terlihat hari ini tidak dapat dibenarkan," tulis pernyataan tersebut.
Liverpool menambahkan dalam pernyataan mereka bahwa mereka setuju penuh dengan keputusan untuk menunda pertandingan sebagai akibat dari peristiwa yang sedang berlangsung di Old Trafford dan daerah sekitarnya.
"Ini adalah posisi kami bahwa keselamatan publik harus menjadi faktor nomor satu dalam keputusan tersebut, dengan kemampuan untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi peserta, staf, dan pejabat menjadi prioritas khusus," tulis Liverpool.