REPUBLIKA.CO.ID, BURNLEY -- Setelah meraih kemenangan besar atas Wolverhampton Wanderers, Burnley kembali merasakan kekalahan pada lanjutan Liga Primer Inggris. The Clarets menyerah 1-2 dari the Hammers di Turf Moor, Selasa (4/5) WIB.
Pelatih tuan rumah, Sean Dyche bereaksi. Ia merasa aneh timnya mengalami delapan kekalahan kandang pada kompetisi terelite Negeri Ratu Elizabeth musim ini.
Dyche menilai timnya tidak pantas mendapat rekor tersebut. Namun ketika melawan West Ham, ia mengakui kubu tamu menampilkan performa yang kuat.
The Hammers sedang berjuang mengejar tiket Liga Champions musim depan. Wajar jika skuat polesan David Moyes nampak berapi-api.
Menurut Dyche, anak asuhnya mencoba mengimbangi. Kedua kubu menunjukkan intensitas tinggi sepanjang pertandingan.
"Tapi mereka menunjukkan kualitas yang lebih terutama dalam hal transisi. Mereka telah berkembang menjadi unit yang bagus. Mereka memanfaatkan pembelian dengan baik," kata arsitek tim yang bulan depan berusia 50 tahun itu, dikutip dari Lancashiretelegraph, Rabu (5/5).
Untungnya pada pertandingan lain, Fulham dan West Bromwich Albion gagal meraih kemenangan. Itu membuat Burnley masih dalam situasi aman.
Armada the Clarets ada di posisi ke-16 klasemen sementara. Dengan mengantongi 36 poin, Chris Wood dan rekan-rekan, unggul sembilan poin atas Fulham di urutan ke-18.
Cuma ada beberapa pertandingan tersisa. Burnley butuh tambahan empat poin untuk bertahan di Liga Primer.
Sebaliknya, West Ham United ada di posisi kelima tabel klasifika. Impian bertarung di Liga Champions, di depan mata.
West Ham bersaing dengan sejumlah elite Negeri Ratu Elizabeth demi zona big four. Chelsea dan Leicester City, dua di antaranya.
Kemudian Tottenham Hotspur, Liverpool, serta Everton. Tiga nama terakhir, berada di bawah the Hammers pada klasemen sementara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
