REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik Manchester United (MU) Avram Glazer menolak meminta maaf kepada suporter atas keterlibatan klub ini dalam Liga Super Eropa yang gagal terwujud. Avram adalah anggota keluarga Glazer dari Amerika Serikat yang memiliki United.
Kepemilikan Glazer diprotes penggemar sejak mereka membeli klub itu pada 2005 dan belakangan ini makin intensif sejak kontroversi Liga Super Eropa.
"Ini kesempatan bagi Anda untuk meminta maaf mungkin?" tanya seorang wartawan kepada Glazer yang tak digubrisnya. Sang reporter kemudian bertanya apakah keluarga itu akan mempertimbangkan menjual klub itu jika dia ingin menanggapi penggemar, tapi dia tak mau menjawab.
Co-chairman United Joel Galzer memang sudah mengeluarkan pernyataan pada 21 April meminta maaf kepada penggemar dan mengaku pemilik tidak menghormati tradisi yang berakar kuat dalam sepak bola Inggris. Sejak pengumuman Liga Super Eropa, pendukung United melancarkan serangkaian protes termasuk menerobos kamp latihan klub di Carrington, kemudian menduduki Old Trafford dan memaksa laga melawan Liverpool ditunda, serta seruan boikot sponsor klub.
"Kami menyesali gangguan terhadap tim dan aksi yang membahayakan pendukung, staf dan polisi," kata MU setelah penundaan laga melawan Liverpool itu.
Sekalipun fakta Avram menjual saham senilai 70 juta pound pada Maret sebelum kontroversi Liga Super Eropa, sumber-sumber mengungkapkan kepada ESPN, Rabu (5/5), bahwa keluarga Glazers bergeming dari protes dan kemungkinan tidak akan menjual United. Keluarga Glazers juga pemilik klub sepak bola khas Ameria NFL, Tampa Bay Buccaneers.