REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Setidaknya 31 kota telah membatalkan program "Kota Tuan Rumah" Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, yang menyambut atlet luar negeri untuk kamp pelatihan dan pertukaran budaya sebelum pertandingan berlangsung. Laporan Kyodo pada Rabu (12/5) menyebutkan pembatalan terpaksa dilakukan karena adanya kekhawatiran terkait Covid-19.
Prefektur Chiba, timur Tokyo, mengatakan telah mendapatkan informasi pada 14 April bahwa federasi atletik Amerika Serikat tidak akan mengadakan kamp pra-Olimpiade di sana. Alasannya karena ada kekhawatiran akan keselamatan para atlet.
Kota Ono di Prefektur Fukui di Jepang juga telah membatalkan program Kota Tuan Rumah untuk delegasi Timor Leste. Sumber pemerintah mengatakan telah mulai melacak pemerintah daerah yang tidak akan berpartisipasi sesuai rencana.
Chiba berencana menyambut sekitar 120 anggota tim atletik AS mulai awal Juli dan menyediakan fasilitas pelatihan di tiga kota. Namun laporan Reuters, Rabu, menyebutkan bahwa AS membatalkan kamp pra-Olimpiade di Jepang.
Tim bola basket kursi roda Inggris dan tim anggar Rusia juga tidak akan berlatih di prefektur tersebut seperti yang direncanakan. Pemerintah Jepang sedang mencari cara untuk menutupi pengeluaran kota tuan rumah untuk tindakan pencegahan Covid-19 dan telah menyiapkan pedoman.
Namun, kota-kota yang lebih kecil mengalami kesulitan dalam mendapatkan staf yang dibutuhkan untuk pekerjaan tambahan tersebut. Sementara, semakin banyak tim dari luar negeri yang mengundurkan diri.
Hingga akhir April, total 528 kotamadya telah mendaftar untuk menyambut atlet dari 184 negara dan wilayah dalam program sejenis untuk Olimpiade dan Paralimpiade.