Kamis 27 May 2021 11:38 WIB

Liverpool Kecewa Perkembangan Sidang Tragedi Hillsborough

, Liverpool menyatakan kekecewaan serta simpati mereka kepada keluarga korban.

Mengenang tragedi Hillsborough di Stadion Wembley (ilustrasi). Liverpool mengungkapkan kekecewaan mereka atas perkembangan terbaru persidangan Tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 suporter mereka pada 15 April 1989 silam.
Foto: Reuters
Mengenang tragedi Hillsborough di Stadion Wembley (ilustrasi). Liverpool mengungkapkan kekecewaan mereka atas perkembangan terbaru persidangan Tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 suporter mereka pada 15 April 1989 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool mengungkapkan kekecewaan mereka atas perkembangan terbaru persidangan Tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 suporter mereka pada 15 April 1989 silam. Pada Rabu (26/5), pengadilan terhadap dua mantan petugas polisi Yorkshire Selatan dan seorang pengacara yang bekerja dengan kepolisian setelah Tragedi Hillsborough, ditutup.

Mantan Kepala Inspektur Donald Denton, mantan Kepala Inspektur Detektif Alan Foster dan Peter Metcalf sebagai tersangka menyangkal dua dakwaan telah menyesatkan jalannya peradilan. Hakim yang memimpin persidangan mereka, William Davis, memutuskan bahwa para terdakwa kini tidak lagi memiliki kasus yang perlu dipertanggungjawabkan, demikian laporan Liverpool Echo.

Baca Juga

Menanggapi putusan itu, Liverpool menyatakan kekecewaan serta simpati mereka kepada keluarga korban maupun kalangan umum yang selama ini mengkampanyekan keadilan bagi 96 nyawa yang tewas dalam Tragedi Hillsborough. Menurut Liverpool, untuk kesekian kalinya para keluarga korban dikecewakan lagi.

"Penting bagi kami untuk menegaskan bahwa 96 korban, keluarganya, para penyintas dan mereka yang terdampak tragedi Hillsborough untuk kesekian kalinya tidak mendapatkan keadilan," demikian pernyataan resmi klub pada Rabu.

"Rasa hormat kami untuk semua orang yang selalu mengkampanyekan keadilan ditegakkan. Sekali lagi mereka dikecewakan."

Liverpool menegaskan, semua tahu situasinya 96 orang terbunuh di luar hukum. Namun nyatanya tidak satu orang ataupun kelompok mana pun bisa bertanggung jawab atas kematian mereka."Kami tidak akan pernah melupakan 96 korban," tutup pernyataan Liverpool.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement