REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --Nike telah memutuskan kerjasama dengan Neymar karena menolak kooperatif dengan otoritas kepolisian, terkait dugaan kekerasan seksual yang dilakukannya.
Sebelumnya, pemain internasional Brasil itu ditunjuk jadi brand ambassador Nike di Amerika Latin, dan menjadi salah satu atlet dengan bayaran tertinggi oleh Nike.
Neymar dan Nike sebenarnya sudah tak bekerjasama lagi tahun lalu, walaupun kontrak kerjasama masih tersisa delapan tahun. Tapi kala itu, Nike tidak memberikan alasan memutus kontrak tersebut.
Namun, dalam keterangan pers hari ini, Nike mengumumkan hubungan bisnis dengan pemain Paris Saint-Germain itu telah berakhir.
''Nike mengakhiri hubungan dengan sang atlet karena menolak bekerjasama dalam kepercayaan investigasi yang baik dan kredibel, atas dugaan kesalahan terhadap karyawan,'' jelas Nike, dikutip dari Ibtime, Jumat (28/5).
Dugaan kekerasan seksual itu terjadi setelah pegawai Nike, memberitahu kepada teman kerjanya, bahwa Neymar, telah menggodanya dan berusaha memaksanya melakukan tindakan asusila di hotelnya saat berada di New York City pada 2016.
Pegawai tersebut mengungkapkan, dirinya berada di kamar saat Neymar kembali ke hotel. Wanita itu menjelaskan, dia dan beberapa pegawai Nike, sedang membantu berkoordinasi event dan logistik untuk tim pemain sepak bola.
Pegawai yang masih bekerja di Nike itu menuturkan, Neymar berusaha mengunci pintu agar dia tidak bisa keluar. Neymar sambil tidak mengenakan pakaian memaksanya untuk melakukan tindakan asusila.