REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez belum merasakan kemenangan di MotoGp sejak GP Valancia 2019. Marquez mendapatkan hasil DNF berturut-turut yaitu di Le Mans dan Mugellu pada dua balapan terakhir.
Mesin motor yang digunakan masih belum sesuai harapan. Kendati demikian, pembalap 28 tahun tersebut melihat tanda-tanda bahwa paket yang ada di Honda saat ini bisa menjadi pemenang.
"Tentu saja, Honda dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi motor yang sulit tetapi motor pemenang. Dan saya pikir sekarang berada di level yang kurang lebih sama. Ini motor yang sulit, kami memiliki beberapa titik lemah tetapi potensi saya percaya ada,” kata Marquez, dilansir dari Crash, Jumat (4/6).
Ia mengakui tahun lalu motornya tidak berada di jalur yang bagus dan ia tak menampik tahun lalu motornya kalah dari tim lain. Namun pengembangan dilakukan oleh tim agar bisa mempertahankan level yang sama lawan.
Ia mengeklaim Honda bekerja keras untuk berusaha meningkatkan performa mesin. Mereka berusaha memberikan motor yang bagus bagi pengendaranya serta motor yang lebih mudah digunakan.
Pembalap asal Spanyol tersebut juga membahas mengenai tingkat kebugarannya yang berubah serta seperti kesulitan memahami motornya. Marquez mengakui sejak kembali membalap sulit memahami trek dan motor.
“Tetapi kemudian saya mengendarai motor dan saya tidak mengerti apa-apa. Saya kembali ke motor standar saya, motor yang saya balapan pada tahun 2020 di Jerez. Itu lebih baik, tetapi saya masih tidak mengerti,” kata dia.
“Itu adalah sesuatu yang biasanya tidak Anda rasakan di masa lalu selama akhir pekan. Anda dapat berkendara dengan cara yang sama dari FP1 ke balapan, dan sekarang selama akhir pekan saya merasa saya berkendara dengan cara yang berbeda dari hari ke hari. yang lain,” kata dia menambahkan.